Berbagai informasi di sekitar kita sudah menjadi digital dalam jumlah masif, bersamaan semakin pesatnya kemajuan teknologi komunikasi informasi dengan peletakan infrastruktur berbagai jaringan, perkembangan pesat perangkat keras dan lunak, serta kemudahan penggunaannya.
Digitalisasi di berbagai negara dijadikan sebagai sentra aktivitas kehidupan. Banyak contoh digitalisasi dengan kisah suksesnya yang telah beredar. Misalnya, perdagangan elektronik yang dikenal dengan sebutan e-commerce, di mana 90 persen komunikasi perdagangan secara online melibatkan berbagai koneksi.
Koneksi ini mencakup orang-ke-bisnis, bisnis-ke-mesin (komputer), dan mesin-ke-mesin (komputer lain). Namun, sering kali interkoneksi seperti ini menjadi tidak cukup. Menurut Jeff C Frazier, Direktur Global Public Sector Cisco Systems Inc, dalam pembicaraan dengan Kompas beberapa waktu lalu menyebutkan, berbagai hubungan ini sebenarnya tidak cukup karena akan ada lubang-lubang informasi yang sebenarnya tidak segera bisa diidentifikasi untuk ditanggulangi secara komprehensif.
Dalam konteks bisnis dan perdagangan, tidak teridentifikasinya persoalan berarti miliaran rupiah menguap karena berbagai kesalahan. Dalam konteks keamanan dan pertahanan, negara dan masyarakat dirugikan karena berbagai informasi ini tidak bisa terkoneksi ke berbagai orang dan organisasi akibat berbagai problema atau risiko yang dihadapi tidak mampu untuk dicarikan penyelesaian dan jawaban yang memadai dan tepat waktu.
Sering kali kita berhadapan dengan kompartementalisasi dalam mengacu berbagai persoalan keamanan dan pertahanan akibat kurangnya kesadaran dan perhatian yang memadai kebijakan yang ingin diarahkan menghadapi semakin derasnya informasi menuju ke sebuah masyarakat dan negara berbasis informasi.
Kemampuan
Kita melihat, mendengar, membaca, dan menyaksikan bahwa berbagai persoalan keamanan dan pertahanan sering kali dilihat sebagai persoalan-persoalan spesifik yang diisolasi dan menjadi perdebatan berkepanjangan. Persoalan korupsi dan kolusi, misalnya, adalah contoh yang paling unik dan kronis, berakhir pada pengadilan dengan perdebatan ”siapa menyuap siapa disuap”, bersifat multidimensi, serta melibatkan berbagai aktor dari yang paling kecil sampai yang paling kakap.
Tantangan yang dihadapi sebenarnya terletak pada kemampuan untuk menata, mengordinasi, mengontrol, serta mengomunikasikan berbagai informasi yang sudah tersedia dari berbagai saluran, baik politik maupun organisasi kemasyarakatan.
Pendekatan yang ditawarkan oleh berbagai pihak sebenarnya sistem jejaring, seperti jejaring internet sebagai kesatuan utuh sistem jaringan yang terdistribusi yang mampu untuk menghadirkan ketahanan dan kekenyalan bagi organisasi departemen, dan individu untuk berinteraksi, berkolaborasi, belajar, dan berbagi informasi secara langsung satu sama lain.
Jeff Frazier mengungkapkannya dalam pilihan yang sederhana. Kita harus menangkap apa yang kita tahu dan tidak tahu, menganalisasi apa yang kita tahu, berbagi apa yang diketahui, dan memperbaiki apa yang kita tahu untuk meningkatkan pengetahuan tentang persoalan sehingga bisa diselesaikan secara cepat.
Tindakan cepat
Bagi persoalan keamanan dan pertahanan dalam upaya melindungi masyarakat secara keseluruhan, bekerja dalam sistem jejaring yang terdistribusi memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi komunikasi informasi berbasis protokol internet (IP) memungkinkan mengambil tindakan yang cepat, menentukan, serta cerdas.
Kehadiran berbagai teknologi seperti kamera IP, perangkat komputer bergerak, sistem nirkabel, jejaring serat optik kecepatan tinggi, ponsel cerdas, dan sebagainya menjadi alat bantu dalam mengambil berbagai tindakan bagi kemaslahatan masyarakat, bangsa, dan negara. Persoalan kemacetan, perampokan, penggarongan, terorisme, korupsi, penyuapan, dan lainnya akan mudah teridentifikasi untuk dicegah meluas menjadi momok.
Kegagalan dan keberhasilan sekarang bergerak dalam bilangan detik. Perang tidak lagi persoalan adu kekuatan jumlah personel karena akan berlangsung secara asimetris tanpa mengetahui ada sebuah pesawat tanpa awak membawa bom melintas di wilayah kita dan dikendalikan ribuan kilometer jauhnya.
Pembicaraan mudah disadap, menaklukkan siapa pun yang beritikad jahat terhadap kelangsungan hidup orang banyak. Inilah dunia digital! Pengetahuan dan informasi berbaur menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan dalam sistem jejaring, melindungi masyarakat untuk menata kehidupannya yang lebih baik.
Dunia dalam informasi digital dalam berbagai manifestasinya tidak lagi memadai untuk diselesaikan berdasarkan struktur dan hierarki lama karena menghambat bekerjanya unit-unit militer, departemen, dan sebagainya dalam konteks keamanan dan pertahanan untuk beroperasi secara efektif. Lingkungan yang kaya akan informasi mengharuskan adanya kolaborasi antarunit dalam menjaga dan memperkuat masyarakat menghadapi bahaya yang bermutasi terus-menerus.