Monthly Archives: October 2014

Review dan Spesifikasi Kamera Saku Samsung NX Mini

Kamera saku yang benar-benar mungil biasanya harus berkompromi di sektor kualitas gambar. Dengan NX Mini, Samsung berambisi untuk menghadirkan kamera mungil yang memiliki hasil foto menawan. Berhasilkah Samsung? Dengan ketebalan bodi (tanpa lensa) yang hanya 23mm, NX Mini memang sesuai dengan namanya. Meskipun tipis, NX Mini cukup nyaman dipegang. Untuk menjaganya agar lebih stabil, kami menganjurkan Anda menggunakan wrist strap.
samsung nx mini belakang

Di bagian belakang, Anda akan menemukan layar sentuh putar 3 inci dengan resolusi 460K yang cukup standar untuk ukuran kamera modern. Tombol-tombol fungsinya berukuran cukup mungil tapi cukup akurat saat ditekan.
Mengandalkan layar sentuh

Untuk mengatur berbagai fungsi, Anda tetap harus menggunakan menu di layar sentuhnya. Untungnya berbagai elemen menu di NX Mini berukuran cukup besar sehingga amat jelas saat dioperasikan. Namun ini berarti Anda harus melihat ke layar saat harus mengubah beberapa fungsi yang tidak dapat diatur oleh tombol fisiknya.

Menggunakan NX Mini untuk memotret ternyata amat menyenangkan. Anda tinggal menyelipkannya di saku celana atau jaket dan langsung mengeluarkannya untuk memotret. NX Mini dapat menyala dengan cukup cepat, apalagi dengan lensa fix 9mm yang ada di unit tes kami. Fokus dapat ditemukan dengan cepat saat kondisi cahaya ideal. Sayangnya saat digunakan dalam kondisi minim cahaya, ada beberapa kasus kamera sulit menemukan fokus.

Hasil foto melebihi ukurannya. Dengan ukuran sensor 1″ yang lebih besar dari kamera saku biasa, hasil foto NX Mini tergolong amat baik. Saturasi dan kontras warna yang dihasilkan cukup cemerlang dan menawan. Ketajaman lensa 9mm bawaannya juga cukup baik. Kualitas gambar pada setting ISO tinggi cukup baik, setidaknya hingga ISO 1600. Di atas itu, noise akan terlihat jelas di foto apalagi dalam pencahayaan kurang ideal.

Yang perlu diperhatikan, mengingat ukuran fisiknya yang mungil, sedikit guncangan sering membuatnya menghasilkan foto yang tidak tajam dan kabur. Masalah ini dapat diatasi dengan mudah menggunakan mode continuous shot.
Berikut hasil foto Samsung NX Mini tanpa proses penyuntingan.

Cocok untuk selfie. Salah satu fitur andalan NX Mini adalah Selfie Mode. Cara memakainya amat mudah. Cukup putar layarnya sehingga menghadap ke subyek. Tekan tombol shutter dan kamera akan langsung memotret dalam mode timer. Jadi tidak perlu repot mengatur atau berganti mode pemotretan untuk mengambil foto diri. Sayangnya, jika tangan yang memegang kamera kurang stabil, maka hasil foto selfie akan kabur.

Fitur menarik lainnya adalah adanya konektivitas Wi-Fi dan NFC. Saat dicoba, memindahkan foto dari kamera ke tablet atau smartphone Android bisa dilakukan dengan cepat dan mudah menggunakan aplikasinya. Baterai tahan lama Daya tahan baterai juga menjadi andalan Samsung NX Mini. Walaupun ukuran fisiknya kecil, kamera ini mampu memotret hingga 600 foto sebelum harus diisi ulang. Ini jauh di atas rata-rata kamera saku yang hanya dapat bertahan setelah sekitar 200 foto saja.

Satu hal yang perlu diperhatikan, NX Mini menggunakan mount lensa yang baru. Ini berarti ketersediaan lensanya masih amat terbatas. Anda dapat menggunakan lensa untuk mount NX, tapi dengan bantuan adapter yang dijual terpisah. Konsep NX Mini sendiri amat menarik. Paduan ukuran ringkas dan foto berkualitas merupakan resep ampuh untuk menarik peminat fotografi, terutama selfie.

Kesimpulan
Harganya yang berkisar di Rp5,5 juta, termasuk kompetitif di kelasnya untuk sebuah kamera mirrorless. Bagi yang gemar selfie atau sekedar membutuhkan kamera mungil dengan hasil oke, Samsung NX Mini layak dipertimbangkan.

+ Hasil foto amat baik untuk kelas harganya
+ Daya tahan baterai amat panjang
+ Konektivitas ke perangkat lain mudah
+ Responsif dan nyaris tanpa lag
+ Harga kompetitif
+ Desain menarik dengan warna segar
+ Layar putar amat berguna
+ Selfie Mode memudahkan untuk selfie

Yang kurang:
– Tombol kecil
– Pilihan lensa terbatas
– Ukuran kecilnya membuatnya mudah goyang
– Kualitas tampilan biasa saja

Spesifikasi Samsung NX Mini
Sensor BSI-CMOS 1 inci 21 megapixel
Layar LCD TFT 3 inci, dapat diputar hingga 180 derajat (460.800 pixel)
Mount Samsung NX-M (2,7x focal length multiplier)
Video Full HD 1080p MPEG-4, H.264
ISO: “160-12800 (dapat diperluas antara 100-25600)”
Scene mode Beauty Face, Best Face, Landscape, Macro, Action Freeze, Rich Tone, Panorama, Waterfall, Silhouette, Sunset, Night, Firework, Light Trace, Continuous Shot, Kids Shot, Food, Parties dan Indoors
Autofocus Contrast Detect (sensor), Multi-area, Center, Selective single-point, Single, Continuous, Touch. Face Detection, Live View
Titik Fokus 21 titik
Memori microSD/microSDHC/microSDXC
Koneksi 802.11b/g/n, NFC, USB 2.0, HDMI
Bobot 196 gram (termasuk baterai)
Dimensi 110 x 62 x 23 mm

Canon Dorong Fotografer Untuk Beli Lensa Minimal 3 Buah Agar Bisa Disebut Kreatif

Produsen kamera digital masih menyimpan optimisme di tengah meledaknya penjualan ponsel berkamera. Canon, misalnya, hendak mendorong pemilik kamera digital DSRL agar memiliki tiga jenis lensa berbeda. “Soalnya, mungkin masih ada yang hanya memakai lensa standar saja dan belum explore. Padahal ada banyak kemungkinan kreatif yang bisa dicoba dengan jenis lensa berbeda,” kata Merry ketika ditemui usai acara jumpa pers Canon PhotoMarathon 2014 di Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Merry mengacu pada sebagian pengguna DSLR yang hanya menggunaan lensa bawaan (kit) saja, misalnya 18-55mm f/3.5-5.6 yang banyak dibundel dengan kamera Canon. Adapun dua jenis lensa lain yang dimaksudnya adalah lensa tele dengan jangkauan focal length panjang dan lensa ultrawide atau makro.

“Banyak fotografer kini mungkin bisa dibilang memiliki dua setengah lensa, maksudnya punya lensa standar, tele, dan masih memilih antara lensa makro atau ultrawide. Ke depannya kami ingin mendorong mereka agar memiliki tiga lensa itu, karena masing-masing lensa ada fungsinya,” lanjut Merry.

Lensa tele, menurut Merry, bisa digunakan untuk memotret obyek-obyek dari jarak jauh sehingga ideal untuk aplikasi seperti fotografi olahraga. Sebaliknya, lensa makro bisa memfoto dari jarak sangat dekat dan ultrawide sanggup mencakup bidang pandang yang lebar dalam sebuah frame.

“Banyak sekali peluang kreativitas yang bisa dibuka dengan tambahan lensa tersebut. Kami ingin mendorong fotografer agar bukan hanya menjepret foto, tapi juga mengembangkan kreativitas,” ujar Merry lagi.

Sedikit kamera, banyak lensa
Himbauan terhadap fotografer untuk mengembangkan koleksi lensa itu tak lepas dari upaya Canon untuk mendorong bisnis di segmen terbesar DSLR, yakni segmen entry-level. Ibarat piramid, Merry mengatakan bahwa segmen entry-level yang berada di bagian “dasar” menyumbang volume penjualan terbesar dengan kontribusi yang disebutnya berkisar di angka 80 persen.

Segmen DSLR entry level yang dimaksud Merry mencakup model-model kamera seperti EOS 1200D hingga EOS 700D. Model berikutnya dalam hierarki Canon, EOS 70D, sudah termasuk segmen menengah. Adapun posisi teratas diduduki kamera profesional seperti seri EOS 1DX

“Banyak pengguna di segmen ini hanya memiliki satu lensa. Sebaliknya, di segmen atas seperti pemilik seri EOS 1DX, kameranya mungkin sedikit tapi punya banyak lensa. Tapi segmen ini volume penjualannya kecil, mungkin hanya satu persen,” pungkasnya.

Canon Luncurkan Kamera EOS 7D Mark II Dengan Harga Murah

Pertama kali diperkenalkan di pameran fotografi Photokina, Cologne, Jerman, September lalu, Canon EOS 7D Mark II kini telah resmi memasuki Indonesia. Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima, Senin (20/10/2014), PT Datascrip selaku distributor eksklusif produk-produk Canon membanderol kamera DSLR kelas semi profesional itu seharga Rp 20,7 juta untuk versi body-only.

Tersedia juga versi kit dengan lensa EF-S 18-135mm f/3.5-5.6 dan lensa EF-S 15-85 f/3.5-5.6 yang masing-masing dihargai Rp 25,25 juta dan Rp 29 juta. EOS 7D Mark II adalah kamera DSLR dengan sensor APS-C terbaru dari Canon. Produk ini meneruskan tongkat estafet dari model sebelumnya, EOS 7D yang dirilis lima tahun lalu pada 2009.

Menunjang fungsinya sebagai kamera untuk menangkap aksi cepat, EOS 7D Mark II dibekali sejumlah kemampuan baru, seperti burst rate 10 FPS dengan dukungan dua chip pengolah gambar DiGiC 6, rating ketahanan shutter hingga 200.000 jepretan, dan sistem AF 65-titik yang kesemuanya dari jenis cross type.

Di samping itu, EOS 7D Mark II turut mengusung teknologi autofokus Dual Pixel CMOS AF untuk menjaga kesinambungan fokus ketika merekam video (hingga full-HD 1080p). Ada pula dua slot kartu memori yang masing-masing mendukung kartu memori jenis compact flash dan SD, dukungan koneksi USB 3.0, serta weather shielding yang memberikan ketahanan terhadap cuaca. Sensor pada kamera ini beresolusi 20,2 megapixel dan memiliki rentang sensitivitas ISO100-16.000. EOS 7D Mark II rencananya akan mulai dijual pada akhir November mendatang.

Setelah rumornya lama beredar, akhirnya DSLR EOS 7D Mark II resmi diperkenalkan oleh Canon. Kamera ini merupakan penerus dari produk sebelumnya, EOS 7D, yang telah beredar selama kurang lebih 5 tahun di pasaran. EOS 7D Mark II yang duduk di posisi teratas jajaran kamera DSLR APS-C Canon ditujukan untuk fotografer penyuka “aksi cepat” semacam olahraga dan kompetisi balap, juga videografer yang gemar memakai DSLR untuk memproduksi karya.

Untuk mendukung fungsinya itu, sebagaimana dirangkum oleh PetaPixel, Canon melengkapi EOS 7D Mark II dengan berbagai fitur baru. Salah satunya adalah sistem AF yang kini memiliki 65 titik fokus (semuanya tipe cross) dan burst rate mencapai 10 FPS. Shutter EOS 7D Mark II kini lebih tahan lama dengan rating sebanyak 200.000 jepretan. Seperti pendahulunya, kamera ini memiliki ketahanan terhadap cuaca (weather sealed).

Sensor EOS 7D Mark II memiliki resolusi 20 megapixel dan turut dibekali dengan teknologi Dual Pixel AF yang pertama diperkenalkan lewat EOS 70D. Sensor dengan rentang ISO hingga 51.200 itu dipasangkan dengan dua buah prosesor gambar Digic 6. Bagian layar memiliki diagonal 3 inci, dengan resolusi 1,04 megapixel. Kelengkapan lain mencakup intervalometer untuk pemotretan time-lapse, GPS built-on, dan sistem metering 150.000 pixel RGB + IR 252-zona.

EOS 7D Mark II mampu merekam video full-HD (1920×1080) 60 FPS dalam format MP4 atau MOV. Pengguna bisa menyalurkan video uncompressed melalui port HDMI ke perekam eksternal. Jack mikrofon dan headphone turut disediakan untuk merekam dan memantau suara. Akan tetapi, tak sejalan dengan trend yang belakangan mengemuka di industri kamera, fitur Wi-Fi absen dari EOS 7D Mark II. Pengguna yang menginginkan fungsi ini mesti membeli transmitter WFT-E7A versi 2 yang dijual terpisah.

Canon EOS 7D Mark II dijadwalkan mulai memasuki pasar pada November mendatang dengan harga 1.800 dollar AS atau sekitar Rp 21,6 juta untuk versi body only dan 2.150 dollar AS atau sekitar Rp 25,7 juta untuk varian kit dengan lensa EF-S 18-135 f/3.5-5.6 IS STM.

Hanya 100 Orang Didunia Yang Benar Benar Bisa Hacking

Kejahatan cyber makin sering terjadi belakangan ini di berbagai belahan dunia. Namun siapa sangka, menurut laporan kepla Europol’s Cybercrime Centre, Troels Oerting, peretasan dan pembajakan sistem Internet di seluruh dunia sebenarnya hanya dimotori oleh 100 orang yang benar benar ahli.

“Sebenarnya, dengan jumlah sebanyak itu, kita bisa mencegah dan mengatasi masalah. Namun mereka memiliki banyak bawahan dan jaringannya sangat luas. Motivasi mereka kebanyakan adalah mendapatkan keuntungan dan menghasilkan malware yang sulit dilacak,” kata Oerting kepada BBC News, Sabtu, 11 Oktober 2014.

Oerting menjelaskan, kelompok “dalang peretasan” ini memiliki banyak pasukan programmer yang tangguh dan tersebar di seluruh dunia. Peretas juga tidak perlu datang ke suatu negara untuk melakukan suatu peretasan karena mereka bisa meretas dari jarak jauh. Hal ini menyebabkan tim keamanan cyber kesulitan melacak keberadaan mereka.

“Kami mungkin tahu siapa saja otak peretasan global, tapi sulit dicari. Ini bukanlah angka statis, jadi masih mungkin jumlahnya meningkat,” kata Oerting. Oerting menjelaskan, salah satu “gembong” penjahat cyber diperkirakan berada di negara yang menggunakan bahsa Rusia. Untuk itu, tim Europol’s Cyber Centre telah melakukan kunjungan ke Moskow, Rusia, untuk membahas empat kasus kejahatan cyber yang cukup besar yang baru terjadi belakangan ini.

“Peretas ini menyebar malware sebagai layanan forum online. Lalu, malware ini bisa diunduh oleh semua penjahat cyber yang terletak di Eropa Timur, Eropa, Afrika, dan Amerika Serikat,” kata Oerting. Pada dasarnya, Oerting menjelaskan, pengguna harus tetap waspada dalam menggunakan data mereka untuk akun media sosial–termasuk Facebook–Google, dan Apple. “Sebab, Anda tidak tahu pasti mana orang-rang yang baik dan mana yang jahat yang memanfaatkan data di Internet,” kata Oerting.

Kemenkominfo Mendadak Mau Atur Penomoran IP

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) saat ini sedang melakukan uji publik Rancangan Peraturan Menteri (RPM) tentang pengelolaan nomor protokol internet. Uji publik RPM tersebut telah dimulai sejak 6 Oktober 2014 lalu.

Dalam RPM tersebut, Kemkominfo berencana untuk mengambil alih peranan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) sebagai pengatur nomor IP.

Hal itu membuat APJII merasa keberatan, sebab selama ini merekalah yang mendapatkan mandat dari IDNIC (Indonesia Network Information Center) sebagai pemilik otoritas pemberian domain dan alamat IP.

IDNIC sendiri juga menginduk kepada APNIC (Asia Pacific Network Information Center) yang memberikan hak kepada organisasi tersebut untuk mendistribusikan nomor IP di Indonesia.

Sapto Anggoro selaku Sekjen APJII mengatakan, selama ini IP yang diatur oleh APJII sudah sesuai mandat dari IDNIC dan APNIC. Ia menyayangkan, kenapa tiba-tiba muncul RPM tentang pengaturan nomor IP tersebut oleh Kemenkominfo.

“Selama ini (pengaturan IP) di APJII, karena mandat dari APNIC sebagai NIR (National Internet Registry), selama ini tidak ada masalah kok tiba-tiba ada RPM ini?” ujar Sapto, Kamis (9/10/2014). “Tiba-tiba muncul sementara Kominfo sedang transisi”.

Selain terkesan tiba-tiba, Sapto juga mengatakan bahwa materi yang sedang diuji publik itu ternyata tidak sesuai dengan yang selama ini dibicarakan dengan asosiasi.

“Di asosiasi, selama ini kami mengikuti aturan APNIC, untuk dispute misalnya pakai RFC (Request for Comment),” ujar Sapto. “Tapi dengan RPM ini, maka nantinya semuanya diputuskan oleh menteri untuk dispute”.

Menurut Sapto, dalam hal IP, industri internet di Indonesia sudah self-regulated, karena telah mengikuti mekanisme baik dari APNIC, maupun IDNIC. Pemerintah seharusnya tidak perlu lagi mengatur penomoran IP.

APJII juga sudah memiliki prosedur sendiri dalam hal pengambilan keputusan terkait nomor IP, yaitu melalui prosedur open policy meeting dan dilakukan melalui Rakernas APJII.

“Sejak 1996 kita sudah melakukan pengaturan sendiri soal IP dan tidak ada masalah, mengapa melakukan perubahan pada hal yang selama ini sudah baik?” tanya Sapto.

Google Indonesia Di Hack Hacker

Momen hari raya Idul Adha tak membuat para peretas (hacker) berhenti melakukan aksi buruknya. Kelompok peretas bernama “MadLeets” telah menjahili situs Google Indonesia, google.co.id. Kejadian ini dilaporkan pengunjung situs tersebut mulai Minggu (5/10/2014) dini hari. Berita soal Google Indonesia telah diretas ini dengan cepat menyebar di media sosial dan membuat heboh pengguna internet Indonesia.

Laman Google Indonesia memang selama beberapa saat tampil tak seperti biasanya. Halaman “putih” Google berubah menjadi berlatar belakang hitam dan diramaikan dengan tulisan klaim dari peretas, seperti “Security is just an illusion”, “Struck by 1337”, dan “Google Indonesia stamped by Team Madleets”.

Ternyata bukan server Google yang berhasil ditembus peretas tersebut. Peretas diduga hanya melakukan “DNS Hijacked” dengan mengubah alamat DNS yang merujuk ke Google Indonesia ke situs “hitam” yang telah mereka buat sebelumnya. DNS (domain name system) adalah sebuah sistem yang bertugas mengubah alamat IP menjadi nama yang lebih mudah diingat. Peretas berhasil mengakali sistem ini dengan mengalihkan alamat google.co.id ke situs yang mereka tentukan.

Dalam kasus ini, seperti dikutip dari sebuah diskusi di Kaskus, peretas mengalihkan DNS “google.co.id” di alamat IP “192.99.147.160” dialihkan ke “host b0x1.madleets.com” yang beralamat IP “167.114.12.10”.

Menurut pantauan KompasTekno, “menghitamnya” situs Google Indonesia hanya menimpa pengguna yang menggunakan layanan Indosat, First Media, dan Telkom Speedy. Saat dicoba menggunakan provider internet lain, laman Google Indonesia tetap normal menampilkan halaman seperti biasa. Belum ada pernyataan resmi dari Google Indonesia dan Telkom Speedy atas kejadian ini.

Pengguna beberapa internet service provider (ISP), seperti First Media, Indosat, dan Telkom Speedy yang mengakses situs Google Indonesia, sempat mendapatkan laman mesin pencari tersebut “menghitam” karena dijahili peretas. Hari ini, Minggu (5/10/2014), situs Google Indonesia memang selama beberapa saat tampil tak seperti biasanya.

Sekelompok peretas telah membajak tampilan situs tersebut menjadi berlatar belakang hitam dan diramaikan dengan tulisan klaim dari hacker, seperti “Struck by 1337”, dan “Google Indonesia stamped by Team Madleets”.

Beberapa pelanggan Speedy melaporkan kejadian tersebut sejak Minggu dini hari. “Google indonesia di hack itu cuma buat yang pake isp speedy aja. isp laen normal aja.dan itupun kejadiannya jam 7 tadi,” cuit Zikri di akun Twitter @zikrianzari.

Sedangkan Wisnu Hendro dalam akun Twitter @wisnu menulis, “Engineer spidi lagi keringetan. yg item spidi, yg normal non spidi” sambil mem-posting dua screenshot laman Google Indonesia yang diakses lewat Telkom Speedy dan provider lain.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa kejadian ini hanya menimpa pelanggan ISP tertentu? Dalam kasus ini, peretas memang tidak membobol server Google yang terkenal ketat itu.Peretas diduga telah masuk ke server Telkom dengan menyusupkan kode tertentu ke dalam script milik Telkom Speedy.

Kode pemrograman Speedy tersebut biasa dipakai Telkom untuk menampilkan iklan saat pelanggan hendak masuk ke situs tertentu. Script tersebut bekerja dengan menyisipkan kode Javascript pada setiap halaman web yang dibuka pengguna. Kode tersebut akan memanggil konten iklan yang berada di server berdomain “cfs.u-ad.info”.

Dikutip KompasTekno dari sebuah diskusi di forum Kaskus, domain “cfs.u-ad.info” tersebut, saat ditelusuri seorang Kaskuser, tercatat milik divisi iklan PT Telkom Indonesia. Nah, kemungkinan besar peretas telah mengubah isi script Speedy tersebut dengan mengganti tujuan “google.co.id” yang seharusnya ke “cfs.u-ad.info” dulu untuk keperluan iklan menjadi “host.b0x1.madleets.com” yang beralamat IP “167.114.12.10”.

Hasilnya, setiap pengguna Telkom Speedy yang membuka “www.google.co.id” yang seharusnya melihat tampilan iklan dulu malahan dibawa masuk ke situs palsu Google Indonesia buatan peretas. Metode yang dilakukan peretas ini biasa disebut “DNS Hijacked” dengan mengubah alamat DNS yang merujuk ke sebuah situs ke situs “hitam” yang telah mereka buat sebelumnya.

Domain name system (DNS) adalah sebuah sistem yang bertugas mengubah alamat IP menjadi nama yang lebih mudah diingat. Peretas berhasil mengakali sistem ini dengan mengalihkan alamat google.co.id ke situs yang mereka tentukan.

Selain Telkom Speedy, praktik script injection untuk keperluan iklan semacam ini juga dilakukan operator telekomunikasi, seperti Telkomsel dan XL. Praktik semacam ini tentu sangat mengganggu kenyamanan pengguna. Karena selain dipaksa melihat iklan, pengguna juga akan mendapati lambatnya saat browsing atau saat membuka sebuah situs.

PT Telkom Indonesia menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pelanggan Telkom Speedy terkait gangguan akses ke situs Google Indonesia. Meski meminta maaf, Telkom membantah sistem layanannya telah dibobol kelompok peretas “Madleets” pada Minggu (5/10/2014). Dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (6/10/2014), PT Telkom menyatakan, sisten DNS Telkom saat kejadian tersebut dalam kondisi aman dan tidak ada indikasi serangan ataupun mendapat gangguan dari peretas.

Pada saat itu, situs Google Indonesia memang tampil tak seperti biasanya. Pengguna beberapa internet service provider (ISP) yang mengakses google.co.id, sempat mendapatkan laman mesin pencari tersebut “menghitam” atau tak dapat diakses karena dijahili peretas.

Telkom juga menyatakan, kasus “menghitamnya” situs Google Indonesia tidak hanya dialami pengguna Telkom saja tetapi juga dari ISP lainnya. Pernyataan ini membantah pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan laporan gangguan hanya berasal dari pengguna Telkom Speedy.

Terkait serangan hacker, Telkom menyatakan, gangguan akses terjadi bukan karena peretas berhasil masuk ke sistem DNS ISP. Yang dilakukan peretas adalah membobol domain lain dan melakukan update terhadap domain name server sehingga memunculkan laman google.co.id yang dibuat oleh peretas.

Ke depannya, Telkom berjanji menjaga keandalan dan keamanan jaringan mereka melalui pengamatan 7×24 jam sesuai prosedur yang berlaku dengan mengutamakan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Penjelasan Google Indonesia
Google sendiri sebagai “korban” dari kejadian ini telah mengeluarkan pernyataan melalui akun Twitter-nya, @Google_IDN. “Untuk waktu yang singkat, beberapa pengguna yang mengunjungi http://google.co.id diarahkan ke situs lain,” cuit Google Indonesia.

Google juga menegaskan, layanan Google untuk domain google.co.id tidak dibajak.

Organisasi yang bertanggung jawab untuk mengelola nama domain ini telah dihubungi dan Google Indonesia mengklaim masalah ini telah diselesaika

Kemenkominfo Akan Blokir Google DNS

Awal minggu ini beredar kabar bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mulai melarang ISP Indonesia memakai DNS publik milik Google yang beralamat di 8.8.8.8 dan 8.8.4.4.

Pihak Kemenkominfo lewat juru bicara Ismail Cawidu telah menyuarakan bantahan mengenai dugaan tersebut. Belakangan, muncul pendapat lain dari Dirjen Aplikasi dan Teknologi Informatika (Aptika) Kemenkominfo Bambang Heru Tjahjoho mengenai pemblokiran DNS ini.

“Kominfo sejak diberlakukannya Permenkominfo No 19-2014 memang tidak memperbolehkan penggunaan DNS lain yang tidak memiliki filtering Database Trust+. Jadi tidak hanya DNS Google saja,” kata Bambang dalam e-mail yang dilayangkan ke DailySocial.

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) tentang Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif yang dimaksud Bambang telah disahkan pada Juli lalu.

Lalu, untuk apa Kemenkominfo melarang penggunaan DNS yang tidak memiliki filtering database Trust+? Menurut Bambang, tujuannya tak lain untuk mencegah pengelabuan DNS yang memungkinkan pengguna mengakses konten negatif internet.

Bambang mencontohkan Biznet sebagai salah satu penggelar jasa akses internet (ISP) yang memblokir DNS di luar miliknya sendiri.

“Pemblokiran DNS ini merupakan suatu upaya untuk mencegah pelanggan mengelabui DNS Biznet dalam mengakses konten yang tidak diperbolehkan oleh Biznet maupun ISP nasional berlisensi lainnya,” kata Bambang.

Dia menambahkan bahwa 90 persen situs dalam daftar hitam database Trust+ mengandung konten pornografi terlarang sebagaimana diterangkan oleh Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan Undang-Undang Pornografi.

Selain Biznet, ISP lain yang ditengarai telah melakukan pemblokiran DNS serupa adalah Telkom Speedy.

Cara Mendeteksi Sinar Kosmis Dengan Smartphone

Kini mendeteksi radiasi sinar kosmis dari luar angkasa bisa dilakukan oleh siapa saja. Caranya cukup dengan mengunduh aplikasi murah bernama Distributed Electronic Cosmic-Ray Observatory (DECO) ke dalam ponsel pintar.

DECO–aplikasi buatan profesor fisika dari Universitas Wisconsin-Madison, Justin Vandebroucke–memang didesain untuk mengukur sinar kosmis yang menerpa bumi. Dengan aplikasi itu, ponsel pintar bisa berfungsi mirip detektor partikel sungguhan seharga jutaan dolar yang ada di laboratorium besar.

“Aplikasi itu pada dasarnya mengubah smartphone menjadi detektor partikel berenergi tinggi. Prinsip kerjanya sama dengan yang dipakai dalam eksperimen-eksperimen besar,” kata Vandenbroucke dalam laman universitas.

Bagi para ahli astrofisika, sinar kosmis masih menjadi misteri. Gelombang sinar kosmis diperkirakan melayang di jagat raya dalam jumlah yang sangat besar. Para astronom berpendapat bahwa sinar kosmis berasal dari sumber yang memiliki energi besar, seperti lubang hitam atau supernova yang meledak.

Aplikasi yang dikembangkan Vandebroucke itu baru tersedia untuk sistem operasi Android. Untuk mengaktifkan fungsi detektor, pemilik ponsel cukup mengunduh dua aplikasi dan menempelkan potongan selotip pada kamera smartphone yang menghalangi partikel cahaya masuk. Kemudian smartphone bisa diletakkan di mana saja karena sinar kosmis bisa menembus materi.

Vanderbroucke membuat aplikasi ini sebagai bagian dari pendidikan. “Rasanya luar biasa jika pelajar dan masyarakat tertarik mengumpulkan data dan memahami partikel di sekitar mereka. Ini kesempatan yang biasanya jarang didapat,” katanya, seperti dikutip dari Livescience, Kamis, 9 Oktober 2014.

Gelombang cahaya kosmis terus-menerus menerobos atmosfer bumi. Ketika meluncur masuk ke bumi, gelombang itu melepaskan partikel-partikel berenergi tinggi. Kebanyakan partikel yang dilepaskan adalah proton. Namun sebagian juga mengandung campuran partikel lain, termasuk elektron dan nuclei atom berat. Para ahli menduga partikel-partikel itu bisa mengungkap rahasia materi gelap yang diperkirakan mencakup 27 persen dari alam semesta.

Salah satu partikel di dalam gelombang kosmis adalah muon. DECO mendeteksi muon dengan memanfaatkan chip silikon yang menempel pada kamera smartphone. Kamera bekerja dengan efek fotoelektrik yang berfungsi ketika foton atau partikel cahaya menghantam permukaan silikon dan melepaskan arus listrik.

Konsep serupa juga berfungsi untuk muon. Saat muon menabrak semikonduktor yang menyokong kamera smartphone, dia memicu letupan elektrik kecil dan menciptakan sinyal berupa piksel. Sinyal ini bisa terekam, disimpan, dan dianalisis. DECO didesain untuk mengambil gambar setiap beberapa detik dan memindai setiap sinyal piksel partikel. Jika ada sinyal piksel yang terdeteksi, aplikasi akan menyimpan foto dan mencatatnya.

Partikel muon bisa menembus sebagian besar material, seperti plafon dan dinding. Jadi smartphone yang memiliki aplikasi DECO bisa mengambil informasi partikel itu di mana saja. Vandenbroucke telah melakukan uji coba dengan mengoperasikan aplikasinya dalam penerbangan jarak jauh karena muon lebih mudah terdeteksi pada ketinggian.

Flash Drive USB 3.0 Masih Tertinggal dari USB 2.0

Lebih cepat ternyata belum tentu lebih baik, paling tidak dari segi penjualan. Itulah yang terjadi pada flash drive dengan teknologi USB 3.0 di Indonesia menurut SanDisk, salah satu pabrikan yang dikenal sebagai pemain besar di industri ini. Idris Effendi, Country Manager SanDisk untuk Indonesia, mencatat bahwa penjualan flash drive USB 2.0 buatan perusahaannya masih lebih tinggi dibanding produk serupa yang memanfaatkan interface USB 3.0 yang jauh lebih kencang.

Kurangnya pengetahuan publik mengenai manfaat yang ditawarkan storage device USB 3.0 dituding sebagai penyebab dibalik masih tingginya permintaan atas media penyimpanan USB 2.0.

“Saya rasa karena kurang awareness. Banyak yang menganggap bahwa flash drive USB itu semuanya sama saja, padahal tidak. Persoalan edukasi pasar itu menjadi tantangan juga bagi SanDisk,” ujar Idris saat ditemui usai acara peluncuran SanDisk Extrme Pro USB 3.0 di Jakarta, Rabu (19/2/2014).

Idris tidak merinci berapa persisnya perbandingan volume penjualan flash drive USB 3.0 dan 2.0, tapi memastikan bahwa tipe dengan USB 2.0 memang masih lebih populer di pasaran. “Selain kurang pengetahuan, ada juga faktor harga,” imbuhnya.

Dibanding USB 2.0, standar USB 3.0 memang menawarkan kelebihan besar dalam bentuk transfer data yang jauh lebih tinggi dibanding pendahulunya itu.

Secara teoritis, teknologi yang juga disebut “SuperSpeed USB” memiliki kecepatan transfer sebesar 5 Gbit per detik, lebih dari 10 kali kecepatan USB 2.0 yang mentok di angka 480 Gbit per detik. Port USB pada komputer atau perangkat eksternal yang mendukung USB 3.0 biasanya berwarna biru untuk membedakannya dari port USB 2.0 yang lebih lambat.

Saat ini hampir semua perangkat komputer telah menyediakan fasilitas port USB 3.0 yang pertama kali diperkenalkan pada 2008. Toh, selama lebih dari 5 tahun keberadaannya, rupanya sebagian besar konsumen masih belum familiar dengan teknologi yang satu ini.

SanDisk sendiri menyatakan bakal terus mengakomodir kebutuhan perangkat flash drive USB 2.0 selama masih ada permintaan. “Saya rasa tiap konsumen punya cara pandang berbeda. Ada yang ingin kapasitas tinggi tapi tak terlalu peduli kecepatan. Kami berusaha memenuhi itu saja,” tandas Idris.

Review Flashdisk Multifungsi Ultra Dual Untuk Android dan PC

Perkembangan perangkat mobile yang sangat pesat turut dimanfaatkan oleh SanDisk. Produsen yang dikenal lewat jajaran produk storage berbasis flash memory ini meluncurkan produk flash drive bernama “Ultra Dual USB Drive” yang ditujukan untuk para pengguna gadget.

SanDisk Ultra Dual USB Drive merupakan flash drive “dual interface” yang memiliki dua buah konektor USB, yaitu konektor “tipe-A” yang biasa dipakai pada PC/laptop dan micro-USB yang umum ditemukan pada gadget mobile.

Alhasil, SanDisk Ultra Dual USB Drive bisa dipakai untuk memindahkan data dengan mudah dari perangkat mobile (Android) seperti smartphone ke PC dan sebaliknya. Bisa pula ke perangkat mobile lain yang sama-sama memiliki fungsi USB On the Go (OTG) yang diperlukan agar flash drive ini bisa dipakai.

“Memang, tak semua perangkat mobile mendukung USB OTG. Tapi rata-rata produk terdepan sudah menyertakan dukungan,” ujar Country Manager SanDisk untuk Indonesia, Idris Effendi, dalam acara peluncuran di Jakarta, Rabu (19/2/2014).

Dikarenakan standar OTG yang masih terpaku pada USB 2.0, SanDisk Ultra Dual USB Drive pun hanya mampu “berlari” sesuai dengan batasan itu. Menurut Idris, kecepatannya berkisar di angka 15 MB per detik.

Sebagai sarana manajemen data, seperti untuk melakukan operasi copy, paste, membuat folder, dan lain sebagainya, SanDisk turut menyediakan aplikasi Memory Zone yang bisa diunduh dari toko aplikasi Google Play Store.

Ultra Dual USB Drive merupakan produk flash drive USB OTG pertama dari SanDisk yang khusus ditujukan bagi pasar mobile. Melalui produk ini, SanDisk berharap bisa menangkap peluang bisnis dari tingginya pertumbuhan gadget mobile di Tanah Air.

“Karena banyak sekali pengguna ponsel di Indonesia, dengan penjualan mencapai jutaan unit per bulan. Ini (Ultra Dual USB Drive) tentunya menjadi salah satu senjata bagi kami untuk masuk ke pasar mobile,” kata Idris.

SanDisk Ultra Dual USB Drive sendiri sudah tersedia di pasaran Indonesia dengan pilihan kapasitas 16 hingga 64 GB. Harganya dipatok pada kisaran Rp 195.000 hingga Rp 590.000.