Monthly Archives: January 2012

Situs File Sharing Megaupload Ditutup Polisi Dengan Tuduhan Pelanggaran Hak Cipta

Megaupload, situs berbagi file yang cukup populer, telah diperintahkan untuk ditutup oleh FBI dan Departemen Kehakiman AS. Tuduhannya tak lain adalah pembajakan.

Seperti diberitakan LA Times, selain ditutup, pendiri Megaupload juga dikenai tuduhan melakukan pelanggaran hukum hak atas kekayaan intelektual.

Kim Dotcom (dulu bernama Kim Schmitz) dan Mathias Ortmann, kedua pendiri Megaupload, dikabarkan telah ditangkap di Selandia Baru.

Departemen Kehakiman AS menyebut kasus ini sebagai kasus hak cipta terbesar yang pernah dilakukan oleh AS.

“Sasarannya adalah penyalahgunaan penyedia layanan penyimpanan dan distribusi publik untuk memfasilitasi pelanggaran hak atas kekayaan intelektual,” ujar pernyataan resmi mereka.

Megaupload dituduh menyebabkan kerugian sebesar 500 juta dollar AS. Situs itu memiliki lebih dari 150 juta pengguna terdaftar dan 50 juta pengunjung per hari.

Sementara itu Megaupload telah menyampaikan bantahan atas tuduhan tersebut. Mereka menyebut bahwa sebagian besar traffic-nya adalah legal.

“Jika industri konten mau memanfaatkan popularitas kami, kami akan dengan senang hati berdialog. Kami punya beberapa ide menarik,” demikian pernyataan resmi Megaupload.

Megaupload ditutup oleh Pemerintah AS, melalui FBI dan Departemen Kehakiman. Pendirinya, Kim Dotcom, pun ditangkap, dan harta kekayaannya disita.

Seperti dikutip dari Gizmodo, beberapa harta kekayaan itu memang cukup unik. Misalnya sekitar 20 kendaraan mewah dari berbagai jenis.

Uniknya, pelat nomor mobil-mobil itu seakan menunjukkan sifat sang pemilik yang gemar berfoya-foya dan merasa berkuasa. Misalnya, sebuah Rolls Royce Phantom yang berpelat “GOD”.

Ada juga mobil Mercedes Benz dengan pelat “MAFIA”, atau satu lagi yang berpelat “GUILTY”. Kemudian sepasang Mercedes Benz dengan pelat “GOOD” dan “EVIL”.

Berikut adalah daftar mobilnya yang dikutip Jalopnik dari dokumen dakwaan Departemen Kehakiman AS (Keterangan menunjukkan tahun pembuatan, tipe mobil, pelat nomor)

2010 Maserati GranCabrio, “M-FB 212” / “DH-GC 470”,
2009 Mercedes-Benz E500 Coupe, “FEG690”
2005 Mercedes-Benz CLK DTM, “GOOD”
2004 Mercedes-Benz CLK DTM, “EVIL”
2010 Mercedes-Benz S65, “CEO”
2008 Rolls-Royce Phantom, “GOD”
2010 Mercedes-Benz E63, “STONED”
2010 Mini Cooper S Coupe, “V”
2010 Mercedes-Benz ML63, “GUILTY”
2007 Mercedes-Benz CL65, “KIMCOM”
2009 Mercedes-Benz ML63, “MAFIA”
2010 Toyota Vellfire, “WOW” / “7”
2011 Mercedes-Benz G55, “POLICE” / “GDS672”
2011 Toyota Hilux, “FSN455”
???? Motor Harley Davidson, “36YED”
2010 Mercedes-Benz, “HACKER”
2005 Mercedes-Benz A170, “FUR252”
2005 Mercedes-Benz ML500, “DFF816”
1957 Cadillac El Dorado
2010 Sea-Doo GTX Jet Ski
1959 Cadillac Series 62
???? Motor Von Dutch custom
2006 Mercedes-Benz CLK
2010 Mini Cooper S Coupe, “T”
1989 Lamborghini LM002, “FRP358”
2011 Mercedes-Benz ML63

Selain itu, Gizmodo mengutip beberapa kekayaannya seperti karya seni berupa patung tokoh dari film Predator dan sebuah patung bertudung Anonymous.

Kemudian, beberapa perangkat elektronik miliknya termasuk televisi 65 inci (Sharp), 108 inci (Sharp), 56 inci (TVLogic) dan 82 inci (Samsung). Masing-masing berjumlah lebih dari satu unit.

Megaupload, situs berbagi file yang cukup populer, hari ini tidak dapat diakses karena dipaksa tutup oleh FBI dan Departemen Kehakiman AS.

Penutupan Megaupload disebut karena di situs tersebut banyak ditemui konten-konten bajakan yang melanggar hak atas kekayaan intelektual.

Seperti diberitakan LA Times, selain ditutup pendiri Megaupload juga dikenai tuduhan melakukan pelanggaran hukum hak atas kekayaan intelektual.

Kim Dotcom (dulu bernama Kim Schmitz) dan Mathias Ortmann, kedua pendiri Megaupload, dikabarkan telah ditangkap di Selandia Baru.

Saat ini, Megaupload yang mempunyai alamat http://www.megaupload.com sudah tidak bisa diakses lagi. Begitu pula, link download file yang ditempatkan di Megaupload tak dapat diakses.

Namun, kelompok Anonymous, melalui akun Twitter-nya (@YourAnonNews), menyebutkan Megaupload sudah online kembali. Namun, kali ini tidak menggunakan alamat http://www.megaupload.com, tetapi dengan “tembak langsung” ke nomor IP, http://109.236.83.66.

Pada halaman tersebut, terdapat tulisan:
WE DON’T HAVE ANY DOMAIN NAME FOR NOW, ONLY THIS IP ADDRESS (http://109.236.83.66) BEWARE TO THE PISHING SITES!
This is the NEW MEGAUPLOAD SITE! we are working to be back full again

Berdasarkan informasi tersebut, sepertinya Megaupload sedang berusaha agar bisa online kembali. Kita tunggu saja. elompok Anonymous tampaknya tidak senang dengan ditutupnya Megaupload. Lewat akun @YourAnonNews, pesan itu disampaikan.

“Pemerintah menutup #Megaupload? 15 menit kemudian #Anonymous menutup situs pemerintah dan label rekaman. #NantikanKami,” demikian kurang lebih bunyi tweet ancaman mereka.

Seperti disampaikan oleh TechCrunch, beberapa pihak tak lama kemudian jadi sasaran serangan Anonymous. Salah satunya adalah situs FBI yang menurut beberapa laporan telah mengalami gangguan.

Selain itu, Anonymous menyerang situs Universal Music, RIAA (asosiasi industri rekaman), MPAA (asosiasi industri film) dan Departemen Kehakiman AS.

Menurut tweet @YourAnonNews, serangan ini merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan Anonymous. “Sebanyak 5.635 orang telah memastikan menggunakan #LOIC untuk menjatuhkan situs-situs! #Anonymous,” demikian tweet itu.

Serangan Anonymous kali ini diberi label “OpMegaupload”. Seperti biasa, Anonymous memanfaatkan jejaring mereka yang tersebar luas dan sulit dideteksi.

Menurut Gawker, Anonymous menggelar serangan itu dengan menyebarkan tautan di berbagai tempat, mulai dari Twitter hingga chatroom mereka.

Jika tautan itu diklik, maka pengguna akan langsung menjalankan serangan ke situs yang jadi sasaran. Serangan memanfaatkan peranti Low Orbit Ion Cannon (LOIC) yang berjalan otomatis dari sebuah halaman di PasteHTML.

Pengguna perlu berhati-hati saat mengklik tautan terkait OpMegaupload ini jika tak mau ikut-ikutan melakukan serangan ke situs yang jadi sasaran.

Tren Komputer 2012 Adalah Ultrabook Dengan Layar Makin Lebar dan Harga Semakin Murah

Perusahaan pembuat mikroprosesor Intel memprediksi bahwa 50 persen jumlah ultrabook yang akan diluncurkan di tahun 2012 ini lebih banyak yang berukuran besar, yaitu 14 dan 15 inci. Ini berbeda dengan ukuran layar beberapa ultrabook yang telah beredar, yaitu 13,3 inci.

Hal ini diungkapkan Shmuel Mooly Eden, Vice President and General Manager PC Client Group Intel, dalam ajang pameran elektronik Consumer Electronics Show di Las Vegas, 10 sampai 13 Januari 2012.

Eden juga memprediksi akan ada 75 desain ultrabook yang berbeda dan akan dijual di bawah 1.000 dollar AS atau di bawah Rp 9 juta.

Harga akan menjadi faktor yang paling menentukan dalam keberhasilan atau kegagalan ultrabook, mengingat persaingan yang begitu kuat di antara vendor produsen ultrabook.

Meski demikian, penjualan ultrabook niscaya akan mendapatkan antusiasme tinggi, setidaknya pada akhir 2012 berkat peluncuran sistem operasi terbaru dari Microsoft, Windows 8.

Di masa depan, lanjut Eden, model ultrabook akan dibekali layar sentuh multitouch untuk melengkapi keyboard dan mendorong fungsi ultrabook ke tingkat yang lebih multifungsi.

Intel juga telah mengumumkan kemitraannya dengan perusahaan pembuat software Nuance untuk membawa fitur pengenalan suara pada ultrabook.

Fitur tersebut akan mulai digarap pada akhir 2012. Nuance adalah perusahaan yang membuat Siri, sebuah aplikasi yang dapat mentransformasikan suara manusia menjadi pesan teks, membuat reminder, mencari informasi, dan sebagainya.

Saat ini, ketebalan ultrabook kurang dari 15 mm, lebih tipis dibandingkan notebook dan netbook. Beratnya juga kurang dari 2 kg.

Ultrabook yang ada sekarang ini merupakan penggabungan dari fungsi tablet yang nyaman dibawa ke mana saja dan laptop yang memiliki spesifikasi hardware tinggi.

Nvidia Tegra 3 Prosesor Grafis Untuk Tablet Windows 8

EO Nvidia, Jen-Hsun Huang memamerkan tablet dengan prosesor Tegra 3 yang dapat menjalankan sistem operasi (OS) Windows 8. Tablet yang dipamerkan ini menggunakan chip termutakhir buatan Nvidia, Tegra 3.

Huang memamerkan tablet tersebut di pameran elektronik paling bergengsi di dunia, Consumer Electronics Show di Las Vegas, sejak tanggal 10 sampai 13 Januari 2012. Menurut Huang, Tegra 3 menggunakan arsitektur dari ARM.

Tahun 2011 lalu, Microsoft telah berjanji agar Windows 8 untuk perangkat mobile dapat berjalan pada perangkat yang menggunakan prosesor hasil adopsi arsitektur ARM. Apa yang dilakukan Nvidia ini sekaligus menjawab bahwa Tegra yang menggunakan teknologi ARM itu dapat menjalankan sistem operasi Windows.

“Saya tidak sabar untuk melakukan hal itu. Tahun 2012 akan menjadi tahun yang baik untuk tablet, dengan kedatangan sistem operasi baru Android 4.0 Ice Cream Sandwich dan Windows 8,” kata Huang.

Pada kesempatan yang sama, Huang juga memperlihatkan seberapa baik kinerja Tegra 3 dari sisi grafis, dengan memainkan game 3 dimensi (3D) seperti Wipeout HD dan Shadowgun dari perangkat tablet Asus Eee Pad Transformer Prime, yang menggunakan prosesor quad core Tegra 3.

Huang juga mengumumkan teknologi andalan DirectTouch yang ada di setiap perangkat Tegra 3. Teknologi ini memberi pengalaman berlayar sentuh yang lebih halus dan lebih responsif. Nvidia mengklaim, DirectTouch dapat mengurangi atau menghilangkan lag antara input sentuhan dan respon grafis.

Selain itu, pihak Nvidia juga menjelaskan di situs resmi mereka, bahwa DirectTouch dapat mempercepat proses sentuhan 6 kali lipat, dan menurunkan konsumsi energi.

Sony dan Lenovo Mengusung Tren Laptop Hybrid Kembali

Konsep “hybrid” atau penggabungan antara laptop dan tablet diyakini bakal menjadi tren ke depan. Setidaknya dua raksasa teknologi yang dikenal sebagai produsen komputer yakni Sony dan Lenovo mulai mengangkat konsep hybrid dalam Consumer Electronics Show (CES) 2012 di Las Vegas, Nevada, AS.

“Kami akan lebih banyak membuat perangkat hybrid di masa datang. Hybrid merupakan kategori baru dan masih punya peluang peluang besar,” kata Michael Tettler, juru bicara Lenovo saat ditemui Kompas.com bersama sejumlah wartawan dari Asia di booth Lenovo Aquaknox, The Venetian, Las Vegas, Rabu (11/1/2012).

Lenovo mengenalkan produk hybrid pertamanya lewat model laptop terbaru yang diberi nama Ideapad Yoga. Sekilas bentuknya sama dengan laptop umumnya dengan layar 13,3 inci dengan bentuk yang ramping dan ringan.

Namun, layarnya dapat ditekuk 360 derajat dan dapat berfungsi menjadi tablet karena menggunakan layar sentuh bahkan keyboard-nya bisa menjadi dudukan jika diletakkan di atas meja.

Menurut Tettler, secara teknis Ideapad Yoga telah memenuhi syarat ultrabook dari Intel. Menggunakan prosesor Intel Core generasi kedua, rasio kinerja terhadap daya tahan baterainya sangat optimal untuk penggunaan sehari-hari.

Namun, secara fungsional sudah melebihi standar ultrabook. Ideapad Yoga akan menggunakan Windows 8 sehingga jadwal rilisnya pun akan mengikuti jadwal rilis sistem operasi terbaru Microsoft tersebut.

Sementara Sony memperkenalkan konsep hybrid yang sedikit berbeda. Sama-sama menggunakan layar sentuh, namun untuk memfungsikan menjadi tablet layarnya cukup digeser ke bagian bawah sehingga menutupi seluruh bagian keyboard.

Sistem operasinya sendiri, Sony tidak memberi informasi lebih rinci. “Saat ini baru konsep jadi kami belum bisa mengatakan spesisikasinya,” kata Kevin Sather, senior product manager Vaio, Sony saat memperkenalkannya di booth Sony.

Ia mengatakan, Sony meyakini produk hybrid akan menjadi tren ke depan karena banyak orang mulai menyukai tablet. Namun, banyak pengguna tablet yang tidak sepenuhnya puas dengan layar sentuh saja.

Untuk melakukan pekerjaan di perangkat tablet, tidak sedikit yang membeli keyboard tambahan. Konsep hybrid sebenarnya tidak baru. Tablet PC misalnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu.

Namun, rasio harga terhadap kinerja saat itu tidak seoptimal sekarang sehingga tidak terlalu populer. Saat ini mungkin saat yang pas menggabungkan kembali tablet dengan laptop standar.

Ponsel Pertama Gunakan Prosesor Intel Adalah Lenovo K800

Intel menggandeng Lenovo untuk meluncurkan smartphone Android Lenovo K800. Ini menjadi perangkat mobile atau tepatnya smartphone pertama yang menggunakan prosesor dari Intel.

Sebelumnya, Intel lebih terkenal dengan prosesornya di perangkat komputer desktop atau laptop. Tergiur dengan bisnis chipset di ponsel dan tablet, Intel mulai tahun ini ikut berkecimpung dengan menyediakan prosesor untuk dua jenis perangkat tersebut.

K800 dipamerkan di ajang pameran elektronik paling bergensi di dunia, Consumer Electronics Show di Las Vegas, yang berlangsung sejak 10 sampai 13 Januari 2011. Prosesor yang disematkan di K800 adalah seri Atom Z2460 atau dijuluki Medfield, dengan clock speed 1.6GHz didukung teknologi Intel hyper Threading, manufaktur fabrikasi 32 nanometer.

Spesifikasi lainnya dari K800, memiliki layar 4,5 inci 1280×720 piksel dan kamera 8MP dengan kemampuan ISO hingga 3200. Untuk konektivitas, K800 didukung dengan bluetooth, Wi-Fi, dan jaringan 4G Long Term Evolution (LTE).

Smartphone ini berjalan dengan sistem operasi Android 2.3 Gingerbread. Sistem operasi Android 2.3 pada K800 ini, mengalami banyak modifikasi. Menurut CEO Intel Paul Otellini, modifikasi itu dilakukan agar sistem operasi Android bisa berjalan baik di perangkat yang menggunakan prosesor Intel.

K800 pertama kali akan dipasarkan di China pada kuartal 2 tahun 2012 ini. Sayangnya, Lenovo tidak memberi informasi mengenai harga K800.

Dalam waktu dekat ini, prosesor Intel Medfield juga akan digunakan pada smartphone produksi Motorola dan LG. Langkah ini menjadi bukti keseriusan Intel menandingi ARM, Qualcomm dan NVIDIA yang selama ini mendominasi pasar prosesor untuk perangkat mobile, yaitu tablet dan smartphone.

Windows Akan Buka Toko Online Untuk Windows 8

Februari 2012 Microsoft akan meluncurkan versi beta (uji coba) Windows 8 ke khalayak ramai. Di bulan yang sama, Microsoft juga berencana untuk meluncurkan Windows Store.

Windows Store akan berfungsi sebagai pusat download berbagai aplikasi untuk PC, notebook, dan tablet yang memakai sistem operasi Windows 8. Tak jauh berbeda dengan iTunes App Store yang dimiliki Apple.

Developer aplikasi yang ingin masuk ke Windows Store bisa mengikuti kontes aplikasi pertama yang diadakan Microsoft di buildwindowscontest.com/. Nantinya, pengembang akan dikenai biaya registrasi 49 dollar AS (untuk individu) dan 99 dollar AS untuk perusahaan.

Ada banyak skema penjualan yang bisa digunakan di Windows Store. Developer bisa menawarkan aplikasi gratis, aplikasi trial (dengan batasan waktu penggunaan), ataupun aplikasi berbayar.

Untuk aplikasi berbayar, penjualan di bawah 25 ribu dollar AS akan dikenakan pembagian keuntungan 70/30 dengan keuntungan terbesar bagi developer. Jika penjualan sudah mencapai lebih dari 25 ribu dollar AS maka pembagian keuntungan naik menjadi 80/20.

Namun selama periode beta (sejak Februari 2012) hingga saat Windows 8 resmi diluncurkan, hanya aplikasi gratis saja yang ditawarkan. Setelah Windows 8 launching resmi dan apikasi berbayar dikeluarkan, pembayaran untuk Windows Store akan menggunakan berbagai metode, termasuk lewat PayPal.

Seperti halnya Apple App Store, Windows Store juga akan menjamin keamanan transaksi pembayaran para pengguna dan memastikan mereka tidak mendownload malware. Sebanyak 231 negara akan bisa menggunakan Windows Store dan pengembang bisa memilih apakah aplikasinya bisa digunakan di semua negara atau hanya negara-negara terpilih. Belum disebutkan negara mana saja yang akan bisa memakainya.

Di ajang Consumer Electronics Show (CES) 2012, Microsoft memastikan kehadiran versi beta Windows 8 pada akhir Februari mendatang. Satu hal yang menarik, Windows 8 akan dilengkapi toko online “Windows Store” yang menyediakan beragam pilihan aplikasi yang gratis maupun berbayar.

“Windows Store akan dibuka di akhir Februari dan pada kesempatan pertama akan tersedia sejumlah aplikasi gratis,” kata Tammi Reller, Chief Marketing Officer Windows, di Las Vegas, Senin (9/1/2012).

Ia menambahkan, toko aplikasi online tersebut akan tersedia secara global untuk semua bahasa yang selama ini didukung Windows dan lebih dari 200 negara di dunia.

Windows Store menurut Tammi Reller dirancang untuk memenuhi kebutuhan semua orang baik untuk hiburan maupun mendukung pekerjaan. Karena itu, aplikasi yang tersedia bukan hanya untuk kalangan konsumen biasa.

Pelaku bisnis juga dapat memasukan update aplikasi atau aplikasi untuk kebutuhan produktivitas di sana.

Pada kesempatan tersebut, ia memamerkan aplikasi game Cut The Rope yang dikembangkan ZeptoLab. Game yang menatang pemain untuk memutus tali agar bandul yang menggantung di ujungnya bisa dimangsa makhluk yang menjadi lakon tersebut dijual seharga 1,49 dollar AS di Windows Store.

Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut bagaimana skema pembayaran di Windows Store dan berapa banyak aplikasi yang tersedia saat Windows 8 diluncurkan kelak.

Windows Store merupakan toko online yang dirancang khusus di Windows untuk aplikasi-aplikasi berbasis desain Metro style. Untuk menarik minat para pengembang software, beberapa waktu lalu Microsoft membagikan reference hardware berupa tablet buatan Samsung yang telah dilengkapi Windows 8 pre-development edition dan SDK (software development kit) untuk membuat aplikasi di Windows 8.

Pengalaman Mencoba Windows 8 Yang Mengesankan

Microsoft akan menggunakan antarmuka baru yang disebut Metro pada Windows 8. Antarmuka Metro akan mempunyai tampilan yang benar-benar baru dan berbeda. Antarmuka baru ini bisa disebut sebagai sebuah revolusi dari seluruh antarmuka sistem operasi buatan Windows yang pernah ada. Dengan digunakannya Metro di Windows 8 berarti Microsoft akan meninggalkan antarmuka klasik dengan icon dan Aero yang terdapat di Windows 7.

Metro tidak menggunakan konsep icon untuk mewakili setiap aplikasi, tetapi mengambil bentuk kotak persegi (tile). Tampilan Metro mirip dengan antarmuka yang digunakan di sistem operasi mobile Microsoft, Windows Phone 7.

“Windows 7 dengan Aero-nya tidak dioptimalisasi untuk natural human gesture dan perangkat dengan layar sentuh. Windows 7 lebih cocok dioperasikan menggunakan mouse,” ungkap Hermawan Sutanto, CMO Microsoft Indonesia di saat ditemui KOMPAS.com di acara Family Campaign Media Gathering, pada Jumat (25/11/2011).

Windows 8 dirancang untuk optimal digunakan di perangkat layar sentuh seperti di perangkat tablet tetapi juga tetap dapat digunakan di komputer desktop atau laptop dengan baik.

“Meski dirancang untuk dioperasikan dengan menggunakan sentuhan tangan, pengguna komputer desktop Windows 8 masih tetap bisa menggunakan mouse dengan baik,” kata Hermawan, “Karena beberapa aplikasi tetap membutuhkan kepresisian mouse,” tambahnya.

Untuk penggunaan Windows 8 di komputer desktop, Microsft menyediakan pilihan antarmuka Desktop View, antarmuka yang lebih ramah untuk pengguna yang menggunakan mouse.

Dilihat dari sejarah panjang perkembangan sistem operasi Microsoft Windows, Windows 8 bisa dianggap sebagai milestone ketiga setelah kehadiran Windows 95 dengan sistem navigasi Taskbar dan Windows 32 yang menjadi versi pertama Windows.

Windows 8 menawarkan antarmuka dan pengalaman yang benar-benar baru bagi pengguna Windows. Tetapi, bagi pengguna gadget layar sentuh, kehadiran Windows 8 tak lebih dari perkembangan yang mengikuti zaman, di mana peran papan tuts dan tetikus diambil alih oleh sentuhan dan sapuan jari.

Setelah Microsoft merilis Windows 8 versi percobaan untuk pengembang, dua hari lalu, saya langsung mengunduh berkasnya. Yang saya pakai adalah Windows Developer Preview 32 bit sebesar 2,8 GB. File berekstensi .iso ini harus “dibakar” dulu ke keping DVD. Sebelumnya, saya mencoba melakukan instalasi langsung lewat hard disk dan flash disk, tetapi berhenti di tengah jalan. Instalasi sistem operasi ini harus menggunakan keping DVD.

Proses instalasi tidak memakan waktu lama. Hanya sekitar sepertiga waktu yang dibutuhkan untuk menginstal Windows 7 yang sebelumnya sudah tertanam di laptop. Warna hijau akan mendominasi tampilan selama instalasi.

Selesai instalasi, pengguna akan langsung dibawa ke halaman Start yang tidak lagi menempel pada Taskbar. Di versi teranyarnya, Start Menu Windows berubah wujud menjadi halaman Start memanjang bernuansa hijau yang dipenuhi dengan tombol-tombol aplikasi bawaan. Inilah pintu masuk Windows yang sepenuhnya didedikasikan untuk perangkat layar sentuh. Tampilan ini segera mengingatkan saya pada iPad yang menjadi perangkat kedua saya dalam kurun waktu setahun terakhir.

Harap dicatat, di versi percobaan ini, semua aplikasi (di luar aplikasi bawaan Windows) yang ada di Windows versi sebelumnya tidak bisa digunakan di versi ini, termasuk aplikasi Microsoft Office.

Berhubung sistem operasi terbaru Microsoft ini saya gunakan di laptop Acer, fitur-fitur layar sentuh tidak bisa digunakan. Namun, itu bukan masalah, karena Windows 8 tetap bisa digunakan di perangkat komputer ataupun laptop tanpa layar sentuh. Untuk bergeser ke menu lainnya, saya cukup menggulung halaman dengan tetikus atau mengklik tombol panah di bagian bawah halaman Start. Sedangkan di sudut atas, terdapat profil pengguna yang fotonya bisa diganti dengan memanfaatkan webcam yang ada.

Meskipun tampilan Start Menu berubah, Windows tetap mempertahankan tampilan lama yang di sini disebut sebagai “Desktop”. Begitu Anda mengklik menu Desktop, Anda akan kembali ke suasana lama, lengkap dengan gambar desktop, panel Taskbar, dan tombol “Start” berlogo Windows di sudut kiri bawah.

Tetapi, sekali lagi, tombol Start tersebut tidak akan mengeluarkan deretan menu seperti pada versi sebelumnya. Bila Anda mengklik logo Windows atau menekan tombol Start pada keyboard, Anda akan ditarik kembali ke halaman Start. Selain itu, Anda bisa menyorot tetikus ke sudut kiri taskbar untuk memunculkan tombol-tombol kelola yang terdiri dari menu Settings, Devices, Share, dan Search.

Saat masuk ke Windows Explorer, saya menemukan tampilan menu baru yang lebih terstruktur. Tampilan ini saya anggap sebagai standardisasi tampilan dari Microsoft Office 2010 yang, selain di Windows Explorer, juga diterapkan pada aplikasi WordPad.

Untuk berpindah ke aplikasi sebelumnya, Anda tetap bisa menggunakan kombinasi tombol Alt+Tab atau tombol Windows+Tab (tapi animasi Aero tidak keluar di versi ini). Selain itu, Anda bisa berpindah antar-aplikasi dengan menempelkan kursor ke sisi kiri layar. Sebuah minilayar akan keluar di dekat kursor yang akan membawa Anda ke aplikasi lain.

Google Kembangkan Halo Untuk Mengurangi Fragmentasi Android

Google mencoba untuk menghentikan atau setidaknya mengurangi fragmentasi di sistem operasi Android. Satu langkah pertama untuk mewujudkan ini adalah dengan mewajibkan pengembang dan vendor untuk menggunakan antarmuka default Holo pada perangkat Android.

Holo adalah antarmuka atau tema dari Google yang harus diimplementasikan ke dalam perangkat Android untuk mempermudah pengembang dan vendor mengintegrasikan widget, tombol aplikasi, dan menu di layar.

Ini dilakukan Google mengingat sistem operasi besutannya itu sudah terfragmentasi (digunakan di berbagai macam perangkat yang berbeda) dan sering ditemuinya sebuah aplikasi Android yang tidak bekerja dengan baik di perangkat Android tertentu.

Banyak aplikasi Android yang tidak kompatibel pada perangkat dengan ukuran layar dan resolusi yang berbeda, terutama pada smartphone Android berlayar kecil atau yang dilengkapi dengan keyboard QWERTY. Hal semacam ini bisa menyebabkan menyebabkan inkonsistensi pada perangkat Android.

Tim Bray, Advokat Pengembang Google yang fokus mengurus Android, menulis dalam blognya, Holo harus digunakan di semua perangkat yang menggunakan sistem operasi Android.

Bray pun berharap agar pengembang aplikasi juga menggunakan Holo dan tidak menggunakan antarmuka yang sudah dikostumisasi.

“Dalam Application Programing Interface (API) Android 4.0, kami telah menambahkan tema baru untuk melengkapi Holo yang diperkenalkan pada sistem operasi Android 3.0 yaitu DeviceDefault,” tulis Bray.

Menurutnya, keluarga DeviceDefault dan gaya widget-widget-nya, telah menawarkan kemudahan agar pengembang dapat menyesuaikan tema Android secara utuh.

Saat ini Google sedang gencar mempromosikan Holo, agar para pengembang aplikasi mengetahui bahwa ada antarmuka default yang harus mereka gunakan ketika sedang membangun aplikasi.

Google berharap aplikasi Android memiliki identitas kuat dan familiar digunakan oleh penggunanya karena tombol, widget, hingga temanya konsisten atau seragam.

Namun, sebagian pakar menilai pesimis, Holo tidak akan mengakhiri fragmentasi di Android. Namun setidaknya, Google telah melakukan arahan yang benar untuk menjaga konsistensi tampilan di perangkat Android. Antarmuka Holo dari Google, harus diimplementasikan ke dalam perangkat Android untuk mempermudah pengembang dan vendor mengintegrasikan widget, tombol aplikasi, dan menu di layar.

Virus Worm Baru Serang Facebook dan Berhasil Mencuri 45.000 Password

Virus “cacing” menyerang jejaring sosial Facebook. Setidaknya 45.000 password pengguna jejaring sosial Facebook di Inggris dan Prancis telah tercuri. Pelaku pencurian password adalah bagian dari malware atau virus yang dijuluki Ramnit, yang telah beraksi sejak April 2010. Awalnya ia menyerang data perbankan.

Facebook menganggap ini masalah serius. Mereka menemukan “cacing” jenis terbaru melalui sistem portal pengaman virtual bernama Seculert.

“Kami menduga Ramnit menyerang melalui link yang ditujukan kepada korban pengguna,” kata Departemen Riset Seculert. Kalau link itu dikirim ke pengguna lainnya, serangan akan meluas.

Melalui blognya, Seculert mengingatkan pengguna untuk berhati-hati dalam memilih password yang digunakan di dunia virtual. “Kejahatan di dunia maya mengambil keuntungan dari orang-orang yang cenderung menggunakan password sama,” tulis blog tersebut.

Cacing yang sedang gencar menyerang jejaring sosial ini sebelumnya dikenal suka menyerang pengguna surat elektronik alias email. Data Seculert menyatakan sebanyak 800 ribu mesin terserang virus Ramnit sejak September hingga Desember 2011.

Menurut penyedia antivirus Symantec, pada Juni 2011 sebanyak 17,3 persen virus yang menginfeksi perangkat lunak berasal dari varian Ramnit. Nah, untuk mengantisipasinya, pengguna Facebook disarankan agar selalu mengaktifkan antivirus.

Menurut konsultan portal pengaman Sophos, George Cluley, masalahnya adalah akun Facebook yang terinfeksi sulit diketahui. “Kesulitan bagi pengguna Facebook adalah tidak adanya tanda peringatan jika password terserang virus,” kata Cluley.

Akash dan Classpad Tablet Murah Dari India Seharga 400 Ribu Rupiah

Sesudah kemunculan Akash, masyarakat India, terutama para pelajarnya, kini mendapat tawaran tablet murah lagi. Komputer tablet Classpad dijual dengan harga US$ 140 atau sekitar Rp 1,26 juta. Tentu saja Classpad masih terbilang mahal bila dibandingkan dengan tablet Akash yang mendapat subsidi dari pemerintah. Di pasar ritel, Akash dijual seharga US$ 45 atau hanya Rp 408 ribu.

Namun, menurut Classteacher Learning System, produsen Classpad, tablet ini mempunyai manfaat lebih banyak. Alasannya karena tablet ini memang khusus ditujukan untuk meningkatkan pembelajaran dan interaksi di dalam kelas.

Seperti halnya Akash, Classpad berjalan dengan sistem operasi Android 2.2 Froyo. Dilengkapi dengan memori 4 gigabita yang dapat ditambah hingga 8 gigabita. Daya tahan baterai 6 jam dan tampilan antarmuka layar sentuh.

Classpad mempunyai tiga seri yang dijual dengan rentang harga antara US$ 140 hingga US$ 265.

Menurut situs Thenextweb, perbedaan antara Classpad dan Akash terletak pada fungsi utamanya. Akash dirancang untuk meningkatkan melek komputer dan Internet di India, sedangkan Classpad sepenuhnya didedikasikan untuk pendidikan. Classpad ditujukan untuk anak usia sekolah 3-12 tahun dan saat ini telah tersedia untuk 1.500 siswa di sejumlah sekolah di India.

Perusahaan berencana untuk memberikan tambahan 2.000 unit. Chief Executive Officer (CEO) Classteacher Leraning System, Rohit Pande, mengatakan sedang menyiapkan dalam satu bulan ini untuk memproduksi Classpad secara massal. Langkah Classteacher ini tentu saja semakin meramaikan pasar komputer tablet murah di India yang saat ini sudah diisi oleh Akash dan Ubislate, dua tablet besutan Datawind.