Category Archives: Google

Google Tutup Layanan Berita Karena Wajib Bayar Royalti

Google akan segera menghentikan layanan berita dalam bahasa Spanyol karena undang-undang baru bisa memaksa Google harus membayar ‘royalti’ kepada perusahaan media di negara tersebut. Undang-undang hak atas kekayaan intelektual ini akan diberlakukan mulai bulan depan dan Google memutuskan untuk tidak meneruskan layanan berita dalam bahasa Spanyol pada 16 Desember ini.

Layanan Google News mengambil kutipan-kutipan berita dari media Spanyol dan raksasa pencarian online ini beralasan bahwa skema membayar kepada perusahaan media “tak bisa diterapkan atau dipertahankan”. Direktur Berita Google, Richard Gingras, beralasan bahwa Google tidak memasang iklan di layanan berita ini dan karenanya tidak mendapatkan pemasukan.

Ia juga mengatakan perusahaan media bisa memilih untuk tidak dimasukkan ke Google News. “Sebagian besar ingin dimasukkan ke Google News … layanan kami mendorong orang masuk ke situs mereka yang pada gilirannya bisa mendatangkan penerimaan dari iklan,” papar Gingras. Undang-undang baru di Spanyol, biasa disebut “Google Tax”, tidak menjelaskan secara rinci berapa “royalti” yang harus dibayar Google.

Sudah sejak lama berbagai perusahaan media di sejumlah negara tidak setuju dengan Google News karena layanan ini dianggap melanggar hak cipta.

Akun Gmail Android Ternyata Paling Mudah Di Hack

Ketersediaan aplikasi e-mail di ponsel merupakan solusi praktis bagi pengguna perangkat mobile. Namun keamanan layanan tersebut masih perlu dipastikan. Baru-baru ini, sejumlah peneliti dari Amerika Serikat mengklaim mampu meretas layanan e-mail Google, Gmail, di ponsel Android dengan tingkat keberhasilan 92 persen.

Para peneliti dari University of California menguji kemampuan mereka membuka akses ke sejumlah aplikasi dengan menyamarkan perangkat lunak berbahaya sebagai aplikasi lain yang diunduh. Dari sejumlah aplikasi, termasuk H&R Block, Newegg, WebMD, Chase Bank, Hotels.com, dan Amazon, Gmail termasuk yang paling mudah diakses dengan aplikasi berbahaya tersebut.

“Banyak orang berasumsi bahwa aplikasi ini tidak dapat diganggu dengan aplikasi lain. Kami ingin membuktikan bahwa itu tidak benar. Satu aplikasi dapat berdampak secara signifikan dan mengakibatkan konsekuensi berbahaya bagi pengguna,” kata asisten profesor dan salah satu peneliti, Zhiyun Qian, seperti dilaporkan BBC News, Jumat, 22 Agustus 2014.

Peretasan ini juga dapat membuka akses menuju memori ponsel pintar. Yakni dengan menggunakan perangkat lunak berbahaya yang menyamar sebagai aplikasi yang kelihatan normal, seperti unduhan wallpaper. “Dengan peretasan ini, kami harap peneliti pihak ketiga akan membuat Android lebih kuat dan aman,” kata Qian.

Selain melantas Gmail, peneliti juga berhasil menerobos Chase Bank, aplikasi yang memungkinkan pengguna membayar lewat cek dengan mengambil gambar dari kamera. Peneliti mampu mengakses kamera untuk mencuri gambar dan mengambil informasi pribadi pengguna beserta tanda tangan dan rincian bank yang digunakan.

Qian menjelaskan, meskipun uji coba dilakukan pada ponsel Android, peretasan ini juga bisa dilakukan pada sistem operasi lain, seperti iOS dan Windows. Hasil penelitian akan ditampilkan dalam konferensi keamanan cyber di San Diego oleh University of Michigan dan University of California.

Info Kekeringan Kini Dapat Diakses Melalui Android Di Google Play

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meluncurkan produk informasi kekeringan yang bisa diakses melalui sistem android. “Ini perlu disosialisasikan sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi di manapun mereka berada,” kata Kepala BMKG, Andi Eka Sakya, di Jakarta, Senin.

Andi mengatakan program informasi tersebut dapat diunduh di “play store” android baik melalui komputer tablet maupun “smartphone”. BMKG telah melakukan pengamatan meteorologi sejak lama dan menghasilkan beberapa program informasi yang dapat diakses publik.

Peluncuran tersebut dilakukan pada penutupan acara peringatan Hari Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (MKG) ke-67. Penetapan hari jadi MKG didasarkan pada sejarah perkembangan kelembagaan meteorologi, klimatologi dan geofisika sejak 1866 hingga 2012.

Selama kurun waktu tersebut terdapat empat era MKG yaitu era pemerintahan Hindia Belanda 1866 sampai era kemerdekaan 1945. Era setelah kemerdekaan (1945) sampai 1980, era antara 1980 sampai 2003 dan era 2003 sampai dengan 2012.

Pada era 1947 tepatnya 21 Juli terdapat peristiwa penting yaitu pengambilalihan dan penggantian nama jawatan meteorologi dan geofisika oleh pemerintah Belanda dengan nama Meteologisch En Geofisiche Dients di bawah Departemen Verkeer En Water Staat.

Saat itu terdapat Djawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan Pemerintahan RI yang digunakan sebagai dasar hasil MKG nasional.

Cara Pendaftaran Kursus Android Online Oleh Google

Sistem operasi Android yang bersifat terbuka (open source) memungkinkan banyak pengembang membuat berbagai aplikasi. Namun, terkadang, mereka tidak tahu harus memulai dari mana. Google coba memberi solusi atas masalah itu dengan membuka kelas online untuk membuat aplikasi Android.

Bekerja sama dengan Udacity, organisasi yang menyediakan akses belajar melalui internet untuk siapa saja, Google membuat kursus “Developing Android Apps: Android Fundamentals”.

Program tersebut ditujukan untuk pengembang yang tertarik dengan Android tetapi belum memiliki pengalaman seperti apa membuat aplikasi dalam sistem operasi itu. Dalam kursus tersebut, peserta akan mendapatkan pelatihan langsung dari Google Developer Advocate.

Selain diajarkan bagaimana cara membuat aplikasi Android, peserta juga akan mendapatkan pelatihan pengembangan aplikasi mobile secara umum serta pengembangan Android secara khusus.

Materi kursus yang bisa diakses secara online di situs Udacity tersebut berupa video, kuis, dan forum. Google juga menyertakan dokumen-dokumen pembelajaran, contoh aplikasi, serta video tutorial.

Dikutip dari The Next Web, biaya yang dipatok Google untuk kursus online ini adalah 150 dollar AS per bulan. Sebagai percobaan, peserta akan mendapatkan kursus gratis selama dua pekan.

Google Blokir Iklan Yang Mengandung Pesan Porno dan Erotis

Google resmi melarang iklan yang mengandung pornografi pada mesin pencarinya. Dalam sebuah pernyataan, perusahaan Internet terbesar di dunia ini menjelaskan, pihaknya tidak akan lagi menerima pemasangan iklan yang memuat “tindakan seksual grafis dengan maksud mempengaruhi pengguna”.

Dikutip dari Times, Selasa, 1 Juli 2014, perusahaan kini akan memblokir semua iklan dengan konten eksplisit dari AdWords, unit iklan milik Google, yang sering muncul di atas hasil pencarian tertentu di seluruh dunia. (Baca: Google Ciptakan Asisten Pribadi)

“Kebijakan ini akan berlaku untuk semua negara. Kami juga melarang iklan yang dipromosikan untuk anak di bawah umur,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Penghapusan iklan ini tidak akan mempengaruhi hasil pencarian utama pengguna. Agar iklan “sesuai dengan sasaran”, Goole tidak menghapus iklan eksplisit di dalam situs kencan untuk orang dewasa. Rencana ini pertama kali diumumkan oleh Google pada Maret lalu. Perusahaan memang tengah membatasi konten eksplisit pada semua layanannya. Awal tahun ini, Google juga menyebarkan pedoman bagi para pengembang aplikasi di Google Play agar tidak menampilkan konten erotis.

Daftar Fitur Unggulan Android 5 Lollipop

Android 5.0 atau Android L menjanjikan beragam perubahan. Bocoran mengenai perubahan sudah disampaikan langsung oleh Wakil Presiden Google untuk Android, Chrome, dan Aplikasi, Sundar Pichai. “Akan adanya tampilan antarmuka yang sangat berbeda dibandingkan versi terdahulu,” katanya di San Francisco, Kamis, 26 Juni 2014.

Meski begitu, fitur baru pada Android L sudah ramai diperbincangkan di dunia maya. Nah, berikut ini bocorannya yang dirangkum oleh situs Trusted Reviews. Tampilan Baru
Lewat Android L, Google menerapkan konsep baru yang diberi nama Material Design. Ini akan menghasilkan tampilan yang sederhana tapi tetap modern. Android L juga akan dilengkapi dengan efek animasi.

Efek Real-time Shadows
Akan ada elemen shadows atau bayangan pada penampilan Android L. Ini diperkirakan mirip seperti yang ada pada sistem operasi buatan Apple untuk iPhone, yakni iOS 7. Efek semacam ini sebenarnya kerap digunakan oleh pembuat aplikasi digital.

Desain Baru Navigasi
Kabarnya akan ada rancangan baru pada navigasi utama. Meskipun tidak mengalami perubahan fungsi, Google menjanjikan sebuah kejutan.

Kesesuaian dengan Perangkat
Lewat konsep Material Design, Google menghadirkan penampilan yang disesuaikan dengan perangkat. Sistem operasi ini diharapkan memberi kenyamanan saat diakses melalui telepon pintar, sabak digital, atau komputer.

Desain Baru Gmail
Aplikasi Gmail akan menampilkan lebih banyak warna menarik. Penyegaran pada Gmail bakal memberikan kesan yang lebih segar dan menarik. Tampilan avatar pada Gmail juga akan mengalami perubahan.

Notifikasi
Penanda akan adanya pesan masuk memungkinkan pengguna untuk tidak harus selalu masuk ke aplikasi untuk membukanya. Meskipun dianggap praktis, fitur ini dikhawatirkan malah akan mengganggu. “Ini akan mengharuskan Anda untuk mengatur aplikasi mana saja yang notifikasinya otomatis dimunculkan,” tulis Trusted Reviews.

3D Multitasking
Keterangan mengenai aplikasi yang sudah diakses akan muncul dengan tampilan 3D. Ini merupakan bagian dari menu multitasking yang dihadirkan Google.

Tautan yang Terhubung Langsung dengan Pencarian Google
Pengembang aplikasi digital bakal memiliki tautan langsung dengan aplikasi yang terhubung pada situs pencarian. Dengan demikian, pengembang dapat secara langsung mengarahkan bagian aplikasi secara spesifik lewat Chrome melalui telepon pintar.

Dapat Terhubung dengan Banyak Perangkat
Android L mengusung ambisi Google yang ingin menghubungkan peranti lunaknya dengan banyak perangkat. Sistem operasi ini nantinya dapat digunakan untuk mengoperasikan Android TV, peralatan rumah tangga pintar, dan mobil pintar.

Android L dijadwalkan meluncur pada musim gugur tahun ini. Perusahaan yang sudah menyatakan akan menggunakan platform tersebut adalah HTC. Google dikabarkan bakal meluncurkan sistem operasi Android teranyarnya, Android 5 atau Lollipop, pada ajang pengembang digital, Google I/O. Perhelatan tersebut diselenggarakan di San Fransisco, Kamis pagi waktu setempat, 25 Juni 2014.

Huruf L pada Lollipop, merupakan kelanjutan seri Android, yang diluncurkan berdasarkan urutan alfabet. Ini juga menjadi ciri khas Google yang menamai sistem operasinya dengan nama makanan. Sebelumnya Google meluncurkan Android Cupcake, Donut, Eclair, Gingerbread, Honeycomb, Ice Cream Sandwich, Jelly Bean, dan KitKat.

“Android 5 atau Lollipop, akan tersedia mulai musim gugur,” tulis Forbes, Rabu, 25 Juni 2014. Hal ini menarik, karena pesaing Google, Apple, akan memperkenalkan sistem operasi iOS 8 di waktu yang hampir bersamaan. Pemilihan waktu tersebut cukup leluasa bagi produsen perangkat bergerak untuk menyertakan KitKat di produknya.

Lollipop akan menghadirkan tampilan antar-muka (user interface) yang sangat berbeda dibandingkan seri terdahulu. “Google bekerja keras untuk mengubah penampilannya untuk kesan yang konsisten” tulis Forbes. Google juga meningkatkan fitur multitasking yang memungkinkan pengguna untuk mengakses aplikasi tanpa harus membuka sepenuhnya. Salah satunya adalah surat elektronik. Jika pengguna ingin membuka atau membalas surat yang masuk, tidak harus masuk ke aplikasi Gmail.

Fitur teranyar di Lollipop adalah layanan kesehatan Google Fit. Layanan tersebut digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas olahraga penggunanya. Data kemudian dapat terkoneksi dengan perangkat lain, salah satunya lewat platform wearable, Android Wear. Ini sekaligus menantang fitur serupa yang akan hadir di iOS 8 buatan Apple, HealthKit.

Konektivitas juga menjadi hal yang diutamakan Google lewat Lollipop. Perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California, ini meningkatkan interaksi pengguna Lollipop agar dapat semakin terhubung ke banyak perangkat. Perangkat berbasis Lollipop dapat mengoperasikan jam tangan pintar, peralatan rumah tangga pintar, dan mobil pintar.

Fitur asisten pribadi Google Now, yang serupa dengan Siri di Apple dan Cortana di Microsoft, dikabarkan menghadirkan semakin banyak layanan. Google Now kini bisa digunakan untuk mengakses transportasi publik, bahkan memantau bursa saham. Pengembang digital yang berkesempatan mencoba Lollipop, akan menjajalnya lewat sabak digital Nexus 8. Sabak digital ini diproduksi oleh HTC dan memiliki ukuran layar 8,9 inci. Nah, kita tunggu saja seperti apa spesifikasi Lollipop.

Banyak pihak salah memprediksi perihal penamaan seri sistem operasi Google teranyar, Android L. Awalnya tebakan berkisar pada jenis makanan, seperti yang ada di versi terdahulu, seperti Ice Cream Sandwich, Honeycomb, dan KitKat. Melihat hal tersebut, perkiraan sempat mengarah ke Lemonhead dan Licorice. Belakangan, yang paling ramai muncul adalah Lollipop.

Ternyata, ketika Google memperkenalkan sistem operasi itu ke publik, namanya hanya terdiri dari huruf “L”. Acara perkenalan dilakukan hari ini, Kamis, 26 Juni 2014, di San Francisco, Amerika Serikat. Sayangnya, Google tidak merinci alasan penamaan yang sangat singkat tersebut. Namun ada cerita lain di balik nama tersebut. Masyakarat di India, sempat berharap Google memilih nama Laddu atau Laddo yang berarti makanan manis khas India yang berbentuk bulat.

Faktanya, tahun lalu sekelompok mahasiswa di IIT-Khargapur, sempat melobi Google untuk memakai nama Lassi yang merupakan minuman khas India. IIT-Khargapur adalah tempat Sundar Pichai menuntut ilmu. Pichai adalah wakil presiden Google untuk Android, Chrome, dan Aplikasi. Pichai, yang mengumumkan langsung dalam acara peluncuran, menjanjikan banyak perubahan di Android L. “Ini sangat berbeda dibandingkan seri Android lainnya,” ujar dia di ajang Google I/O di San Francisco, Amerika Serikat.

Android L kabarnya bakal resmi meluncur pada musim gugur. Produsen teknologi yang sudah berencana menggunakan Android L adalah HTC. Perusahaan asal Taiwan ini akan menyematkan sistem operasi tersebut di telepon pintar andalannya, HTC One M8 dan One M7.

Harga Tablet 3D Google

Google, Kamis (5/6/2014), resmi mengumumkan proyek tablet dengan fungsi menangkap gambar tiga dimensi (3D) dan dibekali dengan berbagai sensor. Proyek tersebut disebut Project Tango Tablet.

Fitur 3D pada tablet ini berguna untuk proyek pemetaan ruangan dan pekerjaan visual lain, atau bahkan di kemudian hari bisa berguna dalam industri game.

Tablet ini akan dijual seharga 1.024 dollar AS sebagai Development Kit pada akhir 2014 dan Google dilaporkan siap memproduksi lebih dari seribu tablet, lebih besar dari 200 ponsel pintar Project Tango Smartphone.

“Development Kit ini dirancang untuk pengembang profesional yang tertarik untuk mengeksplorasi masa depan pengambilan gambar 3D dari perangkat mobile,” tulis Google, seperti dikutip dari The Verge.

Google bermitra dengan Nvidia untuk membuat tablet ini. Ia dibekali dengan prosesor Tegra K1, RAM 4GB, memori internal 4G, layar 7 inci, dan memiliki fitur 4G LTE.

Tentu saja, Google membekali spesifikasi tinggi untuk komponen kamera dan sejumlah sensor canggih yang memungkinkan tablet membedakan orientasi dan gerak.

Mahasiswa ITS Kenalkan E-Vote Berbasis Android

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (PENS-ITS) memperkenalkan E-Vote, sistem pemilihan yang memanfaatkan perangkat mobile berbasis Android.

Mahasiswa bernama Raizal Islami Nursyah Pregnanta itu mengatakan program ini menggunakan konsep Just Touch yang merupakan pengembangan sistem sebelumnya. “Kalau konsep sebelumnya menggunakan Just Click, inovasi sekarang menjadi Just Touch,” kata mahasiswa semester awal ini.

Dalam rilis yang diterima, Rabu, 21 Mei 2014, E-Vote konsep Just Click sudah pernah digunakan dalam pemilihan Ketua dan Wakil Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika PENS-ITS tahun lalu. Karena bersifat pengembangan, pengerjaan program ini pun hanya butuh waktu 1,5 bulan.

Secara teknis, sistem dan alur pemilihan E-Vote Just Click dan Just Touch hampir sama. Untuk teknis daftar pemilih tetap, Raizal menggunakan sistem verifikasi ganda. Ia memakai database yang ada pada himpunan mahasiswa kemudian dicocokkan dengan database dari PENS. Ini agar kesalahan nama, NRP, dan data lainnya bisa diminimalkan sehingga diperoleh data yang valid.

Menurut Raizal, program ini mengunakan tiga status pemilih, yaitu belum memilih, sudah memilih, dan batal memilih. Dikatakan batal memilih jika pemilih melewati batas waktu pemilihan yang diberikan selama berada di dalam bilik dan dapat memilih kembali sebanyak tiga kali.

Sedangkan sistem pemilihan terdiri dari tiga program utama, yaitu registrasi awal, program bilik, dan registrasi akhir. Di bilik, pemilih diberi waktu tiga menit untuk menentukan pilihannya. “Setelah itu, pemilih melakukan registrasi akhir sebagai tanda dia sudah menggunakan hak pilihnya,” ujarnya.

Para pemilih hanya perlu memasukkan username dan password yang sebelumnya sudah teregistrasi secara manual melalui komputer terpisah.

Google Geser Apple Sebagai Perusahaan Paling Bernilai

Google dan Apple telah berjuang untuk meraih gelar merek paling bernilai di dunia selama bertahun-tahun. Tahun lalu, Apple telah mendominasi daftar itu sebagai nomor satu. Kini, menurut studi tahunan BrandZ oleh Millward Brown, sebagaimana dikutip Mashable, Rabu, 21 Mei 2014, Google kembali menempati posisi teratas dengan perkiraan nilai merek US$ 158,8 miliar (sekitar Rp 1.827 triliun), sementara Apple bernilai US$ 147,8 miliar (sekitar Rp 1.700 triliun).

Penelitian itu yang dirilis Rabu, 21 Mei 2014, itu menempatkan IBM di tempat ketiga, diikuti oleh Microsoft, McDonald’s, CocaCola, Visa, AT & T, Marlboro, dan raksasa online, Amazon, dalam daftar sepuluh merek teratas.

Facebook mengalami perubahan peringkat yang drastis: menabrak 10 level dan sekarang duduk di posisi ke-21. Adapun Samsung naik satu level ke peringkat 29. Tambahan baru yang menarik dalam daftar itu adalah LinkedIn, yang nilai mereknya diperkirakan sebesar US$ 12,4 miliar. Perusahaan itu menempati posisi ke-78.

Secara keseluruhan, Millward Brown memperkirakan 100 merek terpenting di dunia bernilai total US$ 2,9 triliun (sekitar Rp 33 ribu triliun). Untuk menentukan angka-angka ini, Millward Brown menggunakan data yang dikumpulkan melalui 150.000 wawancara dengan konsumen di seluruh dunia. Simak berita tekno lainnya di sini.

Android Silver Muncul Sebagai Pengganti Android Nexus Yang Sudah Tidak Diproduksi Lagi

Google sebelumnya telah diberitakan sedang membuat program Android Silver, program eksklusif bagi vendor yang ingin membuat smartphone Android dengan syarat ketat sesuai keinginan Google. Nampaknya, program Android Silver akan menjadi pengganti program Nexus yang telah berjalan hingga generasi kelima saat ini. Dengan demikian, hampir bisa dipastikan bahwa tahun depan tidak akan lagi ada Nexus 6.

Kabar bahwa program Nexus tidak akan dilanjutkan lagi tersebut pertama kali beredar dari akun Twitter @evleaks yang selama ini bocoran-bocorannya tergolong akurat. Evleaks berkicau pada 17 Mei lalu, mengabarkan bahwa tidak ada lagi Nexus 6 dan mengucapkan salam perpisahan dengan Nexus.

Kicauan tersebut kemudian disusul dengan kicauan lain yang mengindikasikan bahwa Android Silver menjadi pengganti program Nexus. “Don’t worry, there’s silver lining to this cloud…” (atau “Jangan khawatir, nanti ada hikmahnya…”) demikian kicau akun Evleaks, seolah memberikan petunjuk dengan kata silver.

Android Authority pada Sabtu (17/5/2014) lalu bahkan memprediksi bahwa Android Silver bisa saja hadir lebih cepat dari yang sebelumnya diperkirakan, yaitu Februari tahun depan. Dalam dokumen tentang Android Silver yang terungkap bulan lalu, disebutkan bahwa ponsel-ponsel yang masuk program Android Silver harus menjalankan sistem operasi Android versi terbaru dan hanya diizinkan melakukan perubahan secara terbatas.

Selain itu, Google juga meminta agar aplikasi-aplikasi bawaan yang dibuat oleh produsen tidak boleh terlalu banyak.

Kabar yang beredar tentang Google yang akan mengakhiri program Nexus memang sudah beredar sejak Januari lalu. Eldar Murtazin, blogger asal Rusia yang menjadi sumber informasi tersebut, mengatakan bahwa peranan seri Nexus akan digantikan sepenuhnya oleh perangkat “Google Play Edition” yang juga diproduksi oleh rekanan-rekanan Google.

Namun, jika rumor terbaru ini benar, maka Android Silver akan menjadi penerus Nexus yang selama ini menghadirkan pengalaman smartphone Google sejati, yang selalu mendapatkan update lebih cepat dari perangkat lain.Seri perangkat Nexus dari Google dikenal sebagai perangkat bikinan para produsen gadget rekanan Google yang datang dengan sistem operasi Android versi “polos”.

Di samping harga relatif terjangkau, smartphone dan tablet Nexus dikenal rajin mendapat update software terbaru dari Google. Akan tetapi, salah satu kabar terbaru yang dilansir oleh Pocket Lint menyebutkan bahwa produksi perangkat seri Nexus yang banyak digemari pengguna Android ini akan dihentikan oleh Google pada 2015 mendatang.

Eldar Murtazin, blogger asal Rusia yang menjadi sumber informasi tersebut, mengatakan bahwa peranan seri Nexus akan digantikan sepenuhnya oleh perangkat “Google Play Edition” yang juga diproduksi oleh rekanan-rekanan Google.

Murtazin juga menyebutkan bahwa Google akan merilis dua atau tiga perangkat Nexus baru pada tahun ini sebelum menghentikan lini produk itu tahun depan. Baik perangkat Nexus maupun Google Play Edition sama-sama mengusung OS Android versi “polos” yang tidak disesaki macam-macam bloatware atau skin UI. Bedanya, perangkat Google Play Edition dijual di bawah brand masing-masing, yang juga bertanggung jawab menyalurkan update OS untuk tiap gadget tersebut.

Para produsen yang telah mengeluarkan seri perangkat Google Play Edition antara lain Samsung, HTC, dan Motorola yang dimiliki oleh Google sendiri. Terdapat beberapa kemungkinan menyangkut penyebab hal ini, apabila benar-benar terjadi. Google boleh jadi merasa bahwa brand Nexus dipandang sudah tidak diperlukan karena terlalu mirip dengan gadget Google Play Edition.

Ada pula yang menyebutkan bahwa para partner Google yang membuat gadget Google Play Edition tak mau bersaing dengan seri Nexus yang selalu dijual dengan harga relatif rendah. Di sisi lain, sulit dibayangkan bahwa Google akan meninggalkan brand Nexus yang sudah dikembangkan selama lima tahun terakhir.