Category Archives: Google

Cara Mengganti Tema Google Classroom Berdasarkan Mata Pelajaran

Sesi belajar virtual atau daring di tengah situasi pandemi memang menjadi pilihan yang saat ini banyak dilakukan.
Sejalan dengan itu pemerintah melalui Kemendikbud juga menyebut bahwa Google Classroom termasuk platform yang dapat digunakan untuk ruang belajar daring. Ada banyak fitur-fitur yang ditawarkan Google Classroom untuk menunjang sarana pembelajaran virtual, salah satunya pilihan tema-tema atau latar kelas yang menarik.

Cara Mengganti Tema Kelas Google Classroom
Cara mengganti tema kelas di Google Classroom ini cukup mudah karena dapat dilakukan melalui ponsel atau PC dan menyesuaikan dengan mata pelajaran masing-masing. Merujuk laman resminya, berikut langkah-langkah untuk mengganti tema kelas di Google Classroom.

  • Login akun ke Google Classroom
  • Masuk ke kelas yang ada di salah satu Google Classroom
  • Di bagian kanan bawah banner kelas terdapat opsi ‘Pilih Tema’
  • Akan muncul beberapa pilihan tema default dari Google
  • Pilih salah satu tema dengan menyesuaikan kelas
  • Klik ikon ‘Pilih Tema Kelas’
  • Tunggu beberapa saat untuk proses sinkronisasi
  • Sampai tahap ini tema kelas Google Classroom sudah otomatis berubah.

Cara Mengganti Tema Custom Google Classroom. Opsi lain dari cara mengganti tema kelas di Google Classroom bisa memakai tema custom yaitu sesuai keinginan dan bukan default atau bawaan. Berikut langkahnya.

  • Login akun ke Google Classroom
  • Masuk ke kelas yang ada di salah satu Google Classroom
  • Di bagian kanan bawah banner kelas terdapat opsi ‘Upload Foto’
  • Anda akan diminta untuk upload foto tema dari file pada PC
  • Pilih gambar sesuai keinginan dan upload
  • Kemudian sesuaikan foto custom Anda dengan mengikuti ukuran yang tersedia
  • Jika sudah sesuai klik ikon ‘Pilih Tema Kelas’
  • Tunggu beberapa saat untuk proses sinkronisasi
  • Tema kelas custom pun akan otomatis berubah.
  • Selain fitur tema, setiap nama kelas dalam Google Classroom dapat diganti mengikuti mata pelajaran, misalnya Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Seni Budaya, atau lainnya.

Google Classroom juga menyediakan layanan Drive, Calendar, Form, Absen, Slide, Hangouts, Jamboard, Docs, Gmail, Google Meet, Sheets dan masih banyak lagi. Pengajar dan siswa juga cukup membuat akun Gmail untuk bisa menikmati seluruh fitur-fitur yang ada di Google Classroom.

Layanan Google Classroom ini merupakan bagian dari G Suite for Education yang bisa diakses melalui ponsel sampai internet komputer dengan penelusuran Chrome, Explorer, atau Firefox. Itulah beberapa informasi tambahan dan cara mengganti tema kelas di Google Classroom yang bisa diterapkan.

Cara Mengarsipkan Google Classroom

Google Classroom merupakan platform yang saat ini banyak digunakan oleh pengajar dan siswa untuk sarana belajar secara virtual. Kelas pada Google Classroom bisa dibuat sesuai mata pelajaran serta tingkatan. Tapi ketika masa semesteran selesai, kelas-kelas tersebut akan kosong karena sudah tidak ada lagi materi yang dibahas.

Supaya file kelas kosong tidak menumpuk begitu saja, sebaiknya para pengajar melakukan cara mengarsipkan kelas di Google Classroom.

Cara mengarsipkan kelas di Google Classroom dan cara mengembalikan kelas yang diarsipkan. Mengutip situs Support Google, langkah mengarsipkan kelas ini mudah dan sewaktu-waktu bisa dipulihkan apabila membutuhkannya kembali.

  • Buka Google Classroom
  • Pilih kelas yang akan diarsipkan
  • Pada kartu kelas, klik ikon titik tiga
  • Pilih Arsipkan
  • Akan muncul keterangan konfirmasi
  • Kembali pilih Arsipkan
  • Kelas yang dipilih otomatis diarsipkan

Cara Melihat Kelas yang Diarsipkan Google Classroom. Setelah melakukan cara mengarsipkan kelas di Google Classroom, Anda masih tetap bisa melihat file kelas yang sudah disembunyikan. Caranya seperti berikut:

  • Buka Google Classroom
  • Di bagian atas klik Menu ikon garis tiga
  • Gulir ke bawah, lalu klik Kelas yang Diarsipkan (Archived Classes)
  • Pilih kelas yang ingin dilihat
  • Anda bisa kembali melihat kelas yang diarsipkan

Cara Mengembalikan Kelas yang Diarsipkan Google Classroom Meski sudah diarsipkan, bukan berarti kelas tersebut tidak digunakan begitu saja. Ada kemungkinan Anda ingin mengambil materi-materi dari kelas sebelumnya. Kemungkinan lainnya bisa karena Anda perlu kembali menggunakan kelas tersebut untuk membahas materi yang sama.

  • Buka Google Classroom
  • Di bagian atas klik Menu ikon garis tiga
  • Gulir ke bawah, lalu klik Kelas yang Diarsipkan (Archived Classes)
  • Pada kartu kelas, klik lainnya dengan ikon titik tiga
  • Pilih Pulihkan
  • Klik Pulihkan kembali untuk konfirmasi
  • Kelas yang dipilih sudah otomatis dipulihkan
  • Setelah kelas yang diarsipkan pulih, kartu kelasnya akan ditampilkan lagi di antara kelas yang ada. Anda dapat menggunakan kembali postingan, tugas, komentar, dan materi dari kelas tersebut.

Cara tambahan apabila kelas-kelas tersebut memang tidak diperlukan kembali, langkah berikutnya yaitu Anda tinggal menghapusnya.

  • Menghapus Kelas di Google Classroom
  • Buka Google Classroom
  • Di bagian atas klik Menu ikon garis tiga
  • Gulir ke bawah, lalu klik Kelas yang Diarsipkan (Archived Classes)
  • Pada kartu kelas, klik lainnya dengan ikon titik tiga
  • Pilih Hapus
  • Klik Hapus kembali untuk konfirmasi
  • Kelas yang dipilih akan otomatis terhapus

Itulah cara mengarsipkan kelas di Google Classroom dan beberapa langkah lainnya yang bisa Anda gunakan untuk mengurangi tumpukan file kelas sudah tidak

Mengenal Chip Google Tensor

Google membeberkan sejumlah informasi mengenai ponsel terbarunya, yaitu Pixel 6 dan Pixel 6 Pro. Salah satunya mengenai system on a chip (SoC) yang dipakai, Google Tensor. CEO Google Sundar Pichai lewat akun Twitternya menjelaskan kalau mereka menghabiskan waktu empat tahun untuk membangun chip Tensor, dan didasarkan dari pengalaman komputasi Google selama lebih dari dua dekade. “Ini adalah inovasi terbesar kami di Pixel sampai saat ini. Akan dipakai di Pixel 6 dan Pixel 6 Pro pada musim gugur,” kicau Pichai sambil memposting foto Tensor yang dibandingkan ukurannya dengan sebuah peniti.

Google memang tak mengungkap informasi yang lengkap, seperti kemampuan CPU atau GPU lewat skor benchmark. Namun yang jelas Tensor ini secara spesifik dibuat untuk ponsel Pixel.
Tensor dibuat berdasarkan cara orang menggunakan ponsel saat ini, yaitu lebih mengandalkan kemampuan artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML). Jadi tak sekadar menambah kemampuan komputasi pada CPU ataupun GPU.Google meyakini penggunaan AI dan ML ini bakal memberikan pengalaman baru yang spesifik pada pengguna Pixel.

Tensor sendiri sebenarnya berasal dari nama TensorFlow, yang merupakan platform ML buatan Google. TensorFlow ini adalah basis dari banyak model ML yang sudah dipakai Google, contohnya di Google Photos dan Voice. Dari sini bisa diasumsikan kalau SoC Tensor yang nantinya dipakai di Pixel 6 bakal lebih mengedepankan kemampuan ML dan juga AI di berbagai sektor, seperti foto, video, dan banyak hal lain. Tensor juga tampaknya akan dilengkapi berbagai co-processor untuk bermacam keperluan. Contohnya chip Titan M untuk keamanan, atau Pixel Visual Core yang pernah dipakai Pixel versi sebelumnya.

Selain itu Tensor juga akan dilengkapi dengan Tensor Processing Unit (TPU). Beberapa tahun belakangan ini Google sudah memproduksi TPU yang dipakai di berbagai server mereka untuk keperluan AI dan ML, dan ini adalah pertama kalinya Google menggunakan TPU (versi mobile) di dalam sebuah ponsel.

Apa fungsi TPU? Dilansir dari The Verge, Rabu (4/8/2021), TPU ini punya bermacam fungsi, salah satunya adalah meningkatkan kualitas foto yang diambil menggunakan Pixel 6. Dalam demonstrasi yang dilakukan Google, mereka menunjukkan foto yang diambil anak kecil yang sedang bergerak. Dalam foto pertama yang tak tidak diolah menggunakan TPU, gambar si anak terlihat blur. Sementara di foto kedua yang dijalankan lewat TPU di Tensor, wajah si anak bisa terlihat lebih tajam dan tidak blur.

Co-processor lain yang juga ada di Tensor disebut ‘always-on computer’, yang bertugas mengambil alih tugas-tugas sederhana. Contohnya mengatur ‘ambient display’. Google menjanjikan baterai Pixel 6 bakal bertahan selama seharian.

SoC Tensor ini belum diketahui bakal diproduksi oleh siapa, namun rumor yang sebelumnya beredar menyebutkan kalau Samsung adalah perusahaan yang dipilih Google, yaitu menggunakan proses pabrikasi 5nm yang mereka miliki.

Kabar besar dari Google datang dari system on a chip (SoC) Tensor yang bakal dipakai di Pixel 6 dan 6 Pro. Namun rumor yang beredar menyebutkan kalau Tensor sebenarnya adalah chip Exynos buatan Samsung. Rumor ini beredar karena Tensor diproduksi oleh Samsung, dan sebenarnya adalah chip Exynos yang sudah digarap Samsung sejak setahun ke belakang namun tak dirilis ke publik, yaitu Exynos 9855, yang juga punya nama lain yaitu Whitechapel.

Whitechapel ini juga dipakai oleh Google secara internal sebagai sebutan untuk Tensor. Karena itulah menyebar rumor kalau Tensor sebenarnya adalah Exynos, demikian dikutip dari GSM Arena, Senin (9/8/2021). SoC ini tampaknya dikembangkan bersamaan dengan pengembangan Exynos 9925 — kemudian diperkenalkan ke publik dengan nama Exynos 2200. Exynos 2200 ini kemungkinan akan dirilis ke publik pada 2022 mendatang saat Samsung merilis Galaxy S22.

Oh ya, Exynos 2200 ini adalah SoC Samsung yang kabarnya akan menggunakan GPU dengan arsitektur RDNA2 dari AMD. Meski dikembangkan bersamaan, Tensor atau Whitechapel atau Exynos 9855 ini tampaknya lebih dekat dengan Exynos 9840 — dipasarkan dengan nama Exynos 2100, yang merupakan SoC di jajaran Galaxy S21 di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Jadi muncul asumsi kalau performa Tensor tak akan terpaut jauh dari performa Exynos 2100 yang ada di Galaxy S21 tersebut. Atau bisa juga performanya ada di antara Exynos 2100 dan Exynos 2200. Urutan perilisan chip ini pun sudah pas, yaitu Exynos 2100 pada awal 2021, Tensor pada akhir 2021, dan Exynos 2200 pada awal 2022. Jika benar Tensor merupakan chip Exynos yang tak dirilis, berarti Samsung punya andil cukup besar pada Pixel 6 dan Pixel 6 Pro, karena Google tampaknya sangat menjagokan chip ini.

YouTube Bayar Rp 140 Juta per Bulan Untuk Short Content Creator

Pada bulan Mei lalu YouTube mengumumkan telah menyiapkan dana sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun untuk pengguna Shorts, aplikasi yang dihadirkan untuk menyaingi kepopuleran TikTok. Kini YouTube pun akan memberikan kreator konten hingga USD 10 ribu atau sekitar Rp 140 juta per bulan untuk menggunakan Shorts. Di mana pembayarannya pertamanya akan keluar pada bulan ini.

Kriteria kreator untuk mendapatkan uang dari YouTube ini tergantung pada kepopularitasannya seperti berapa banyak video Shorts dibuat dan jumlah penonton setiap bulannya.

Selain itu YouTube juga mewajibkan jika video Shorts yang diunggah adalah original bukan dari unggahan atau video ulang yang dibuat di platform lain seperti TikTok, Snapchat ataupun Reels. Jika tidak memenuhi syarat tersebut maka kreator akan didiskualifikasi dan tak mendapat pembayaran.

Dilansir detiKINET dari The Verge, saat ini pembayaran baru tersedia di 10 negara seperti Amerika Serikat, Inggris, India, Brasil dan Indonesia. YouTube pun mengatakan tengah berencana untuk memperluas jangkauan untuk program ini.

Seperti diketahui untuk kreator mendapatkan uang di YouTube adalah berdasarkan iklan yang ditayangkan pada awal video mereka. Dengan adanya hubungan langsung antara jumlah penayangan iklan dan jumlah uang yang mereka terima.

Namun dengan Shorts, YouTube tidak ingin menjalankan iklan di depan setiap klip cepat. Jadi YouTube membuat bentuk pembayaran alternatif ini untuk memberi penghargaan kepada pembuat konten. Dana tersebut adalah upaya YouTube untuk mencoba membangun basis pengguna dan kreator di Shorts. Short sendiri dihadirkan untuk dapat bersaing dengan TikTok, Snap dan Reels dari Instagram.

Google sebagai perusahaan induk Youtube, mengumumkan bahwa Shorts sudah berhasil menghasilkan pendapatan sebesar USD 6,5 miliar pemutaran setiap hari secara global. Shorts sendiri telah diluncurkan secara resmi di AS pada awal Mei, setelah meluncurkan versi betanya pada awal tahun 2021.

Google dan Facebook Dukung Samsung Lawan Apple

Konflik hak cipta antara Apple dan Samsung sudah lama bergulir. Beberapa waktu mandek di pengadilan, kini Samsung mendapat dukungan dari para raksasa teknologi di Silicon Valley. Di antaranya Google, Facebook, eBay, Dell, dan Hewlett Packard. Mereka meminta pengadilan tinggi untuk mengkaji ulang tuntutan Apple atas Samsung.

Diketahui, perusahaan berlogo apel tergigit menuding Samsung mencaplok sebagian besar kekayaan intelektual perusahaannya. Di antaranya fitur memijit layar untuk zoom, menggulir dengan satu jari, menggunakan dua jari untuk zoom, dan masih banyak lagi. Atas dasar tuduhan tersebut, Apple meminta Samsung menyerahkan total profit atas penjualan seri Galaxy yang menyontek hak ciptanya.

Awalnya, total duit yang harus dibayarkan Samsung sekitar 1 miliar dollar AS atau setara Rp 133 triliun. Namun pada awal tahun 2015, pengadilan menurunkan jumlah tuntutan ganti rugi Samsung ke Apple sebesar 548 juta dollar AS atau setara Rp 7,3 triliun.

Walau nilai ganti rugi telah diturunkan, Samsung masih berjuang untuk memenangkan kasus hak cipta ini. Perusahaan asal Korea Selatan tersebut berkilah bahwa semua fitur yang tersemat pada tiap perangkatnya adalah buah ide para teknisinya. Di tengah ego kedua perusahaan, para raksasa teknologi basis Silicon Valley akhirnya ambil bagian. Google dkk menyebut putusan pengadilan yang meminta Samsung mengganti rugi ke Apple akan berdampak buruk.

“Jika dibiarkan, keputusan itu akan menyebabkan hasil yang mengambang dan memiliki dampak buruk pada perusahaan. Termasuk yang telah menghabiskan miliaran dolar setiap tahun untuk penelitian dan pengembangan teknologi yang kompleks,” kata perwakilan para raksasa teknologi dalam keterangan resminya ke pengadilan, sebagaimana dilaporkan Engadget dan dihimpun.

Menanggapi hal ini, Apple mengatakan Google yang merupakan salah satu inisiator pembela Samsung memiliki kepentingan dalam konflik tersebut. Pasalnya, Google adalah pembuat sistem operasi Android yang notabene digunakan dalam perangkat-perangkat Samsung. “Google punya kepentingan kuat dalam kasus ini. Google tak bisa diseut sebagai pihak netral di pengadilan dan membantu memberi pernyataan untuk Samsung,” kata perwakilan Apple.

3 Hal Baru Dari Gmail Yang Menarik

Gmail merupakan salah satu layanan berbagi pesan dan file yang paling banyak digunakan saat ini. Namun, banyak yang mengeluhkan tentang pengaturan kontaknya. Layanan Google tersebut seringkali secara otomatis menduplikat satu kontak menjadi banyak. Kontak prioritas pengguna pun kerap sulit dicari, sementara yang sudah jarang berhubungan dengan pengguna lebih mudah ditemui.

Dilansir Kamis (5/3/2015) dari TheVerge, Google baru saja merilis pemutakhiran untuk pengaturan kontak pada Gmail. Pemutakhiran ini tampaknya menjadi solusi bagi masalah-masalah yang dikeluhkan pengguna. “Pengaturan kontak Google yang baru akan mempermudah pengguna untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan dari kontak secara cepat, utamanya untuk mencari kontak prioritas. Tampilannya juga akan lebih segar,” begitu kata manajer produk Google, Sean Purcell.

Berikut tiga pembaruan pamungkas pada pengaturan kontak Gmail:
Pertama, lebih mudah “membereskan” kontak-kontak yang dobel. Saat masuk ke daftar kontak, Gmail akan menawarkan pilihan untuk menemukan kontak terduplikat. Ketika menekan pilihan itu, pengguna bakal dihadapkan pada sejumlah kontak yang bernama sama. Setelahnya, pengguna dapat memilih untuk menghapus atau menggabungkan kontak yang dobel tersebut dengan lebih praktis.

Kedua, informasi pada daftar kontak bakal terus akurat. Ketika kontak-kontak yang dimiliki mengubah informasi pekerjaan, tempat tinggal, nama, dan sebagainya di layanan-layanan ciptaan Google (Google+, Hangouts), maka informasi terbaru itu akan turut terganti di kontak Gmail.

Ketiga, pengguna bakal lebih mudah berhubungan dengan kontak-kontak prioritas. Daftar kontak paling atas didasarkan pada kontak-kontak yang “dibintangi” pengguna, menyusul kontak-kontak yang paling sering dihubungi, kemudian baru kontak-kontak lainnya.

Pemutakhiran untuk kontak di Gmail ini baru berfungsi pada akun Gmail standar. Namun untuk melihat pratinjau tampilan kontak Gmail yang terbaru, dapat dilihat di sini.

Google Berhenti Paksa Pengguna Gmail Untuk Gabung Di Google Plus

Seringkali pengguna Google kecewa manakala ingin membuat akun Gmail baru. Mereka dipaksa untuk membuat akun jejaring sosial Google+ dan tidak ada cara lain untuk menghindarinya.

Namun kini, nampaknya Google mulai menunjukkan sikap lunaknya dengan membuat integrasi layanan jejaring sosialnya sebagai pilihan saja alias tidak wajib.

Menurut WordStream, proses pendaftaran akun Gmail mulai Jumat (19/9/2014) kemarin tak lagi memaksa pengguna e-mail terhubung dengan akun Google+. Kini terdapat tombol untuk menolak membuat akun jejaring sosial itu.

Menurut pernyataan Google kepada situs WordStream, proses pendaftaran akun Gmail itu mulai diubah sejak awal September 2014 ini.

Google+ selama ini memang tergolong kurang populer dibandingkan dengan jejaring sosial lain, seperti Facebok, Twitter, maupun Path.

Google pun telah berusaha membuat jumlah pengguna Google+ bertambah dengan cara menghubungkannya secara otomatis dengan akun e-mailnya.

Namun, walau jumlahnya bertambah, Google+ kerap disebut “kota mati” karena sepi dari aktivitas penggunanya.

Kini, dengan memisahkan akun Gmail dan Google+, berkembang rumor apakah Google akan menghentikan layanan jejaring sosialnya ini?

Rumor itu dipertegas dengan mundurnya Presiden Social Network Google, Vic Gundotra pada April lalu. Google pun mulai berkonsolidasi dengan fitur jejaring sosial lain

Dulu Rp. 5 Juta … Kini Google Earth Pro Dibagikan Gratis

Aplikasi Google Earth Pro kini tersedia gratis. “Google ingin memberikan kesempatan bagi semua orang untuk menggunakan Google Earth Pro,” demikian pernyataan pengelola Google dilansir situs International Business Times, Ahad, 1 Februari 2015 atau Senin, 2 Februari 2015 waktu Indonesia. Google Earth Pro populer di kalangan ilmuwan, pebisnis, dan pekerja yang berkaitan dengan pemetaan. Biaya berlangganan versi premium Google Earth ini sebelumnya dibanderol US$ 399 atau Rp 5 juta selama satu tahun. Belum terungkap alasan Google menggratiskan aplikasi ini.

Aplikasi tersebut menghadirkan gambar dengan resolusi 4.800 piksel. Ini jauh lebih tinggi dibandingkan Google Earth yang tampilan gambarnya beresolusi 1.000 piksel. Ada juga gambar tiga dimensi (3D), pencarian otomatis, serta perekaman gambar dengan kualitas high-definition (HD). Fitur lain adalah Super Image Overlays yang memungkinkan pengguna meng-impor gambar dengan ukuran besar.

Google Earth Pro juga dilengkapi oleh sistem yang diklaim mampu mengukur ketinggian gedung pencakar langit. “Aplikasi ini bahkan memiliki data kemacetan dan demografis,” ujar pengelola Google. Presiden SBY juga mengandalkan Google Earth untuk memantau wilayah Indonesia. Product Manager Google Earth, Stafford Marquardt, mengungkapkan cara mengunduh Google Earth Pro. “Konsumen yang tertarik, harus mengisi License Key sebelum mengunduhnya,” katanya melalui blog Google. Sedangkan bagi konsumen yang sudah pernah berlangganan, dapat mengunduh tanpa harus mengisi persyaratan tambahan.

Marquardt menyebutkan, Google Earth Pro bermanfaat bagi pengguna yang ingin memperoleh informasi mengenai suatu tempat melalui gambar dengan resolusi tinggi. Ini juga diklaim memudahkan perencanaan pembangunan gedung. Adapun hal yang perlu diperhatikan pengguna, yakni kemampuan komputer. Prosesor yang digunakan, memiliki spesifikasi minimal 2,4 gigahertz dengan RAM 1 gigabita. Dibutuhkan juga tambahan ruang pada hard drive sebesar 2 gigabita.

Sistem operasi yang mampu menjalankannya adalah Windows 7 dan Windows 8. Sedangkan bagi pengguna Mac, platform yang mendukungnya adalah Mac OS X 10.6.8 ke atas. Penggratisan Google Earth Pro merupakan rangkaian dari terobosan Google. Aplikasi mereka meningkat 50 persen sepanjang tahun lalu, melampaui App Store.

Project Ara … Smartphone Murah Google Yang Bisa Dirakit Sendiri

Project Ara adalah proyek smartphone modular yang pertama dikembangkan oleh Motorola pada 2012, lalu dikembangkan lebih lanjut oleh Google. Proyek ini bertujuan membikin ponsel pintar yang aneka komponennya -seperti kamera, layar, dan baterai- bisa diganti-ganti, dipasang atau dicopot sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Google kini sedang bersiap meluncurkan program percontohan Project Ara di Puerto Rico pada paruh kedua 2015. Tapi seperti apa tepatnya ponsel Android “rakitan” Project Ara? Platform Ara terdiri dari sebuah perangkat smartphone dasar yang memuat komponen-komponen vital seperti prosesor dan antena seluler.

Nah, smartphone “dasar” tersebut bisa ditambahi aneka modul yang masing-masing memuat komponen tambahan, misalnya kamera atau baterai tadi. Bahkan layar smartphone Ara pun bisa diganti karena turut dibuat dalam bentuk modul.

Sebagaimana dikutip dari Engadget, Senin (19/1/2015), modul-modul tersebut dipasang ke smartphone Ara dengan memakai semacam magnet. Nantinya dalam smartphone turut akan disediakan software manajemen modul untuk mengatur kerja komponen-komponen modular tersebut. Aneka modul Ara juga bisa diimbuhi gambar dengan teknik dye sublimation sehingga pemiliknya bisa menambah sentuhan personal

Hingga kini smartphone Ara masih terus dikembangkan dan belum mencapai bentuk final, namun foto-foto purwarupa terbaru yang dilansir Engadget setidaknya bisa memberi gambaran mengenai bagaimana rupa perangkat itu nanti. Selengkapnya bisa disimak dalam rangkaian gambar di bawah. Inovasi terbesar dalam industri ponsel pintar, yaitu ponsel rakitan yang bisa diganti komponen perangkat kerasnya, akan segera menyapa konsumen. Google selaku pengembang ponsel rakitan rencananya mulai menjual produk itu pada Januari tahun 2015.

Hal ini diungkapkan Google dalam konferensi pengembang aplikasi Project Ara di Mountain View, California, Selasa (15/4/2014). Perangkat dasar dari ponsel rakitan itu disebut “Gray Phone” yang di dalamnya sudah terdapat komponen layar, baterai, prosesor, dan modul Wi-Fi.

Pemimpin tim Project Ara, Paul Eremenko mengatakan, Gray Phone akan dijual seharga 50 dollar AS. Sementara modul komponen lainnya, akan dijual terpisah dan nantinya bisa didapatkan di pasar. Pengguna dapat membeli modul komponen lain untuk membangun ponsel yang sesuai dengan kebutuhan. Menurut laporan PCWorld, ukuran modul itu dibuat sesuai standar yang telah ditetapkan Google.Untuk ketentuan harga komponen, akan diserahkan kepada perusahaan yang memproduksi modul komponen. Eremenko ingin ekosistem perangkat keras (hardware) untuk ponsel rakitan bisa berkembang cepat seperti ekosistem perangkat lunak (software) di Android. Hal ini dipandang bisa meningkatkan daya saing industri komponen perangkat keras.

Di bulan April 2015, Eremenko menargetkan perusahaan lain sudah dapat mengembangkan komponen perangkat keras untuk ponsel rakitan. Dari sisi sistem operasi, Google akan memikirkan agar Android dapat mendukung driver komponen perangkat keras yang tersedia untuk ponsel rakitan. Membuat Android dapat mendukung driver perangkat keras diakui Eremenko sebagai tantangan yang berat, namun ia optimis hal ini bisa direalisasikan pada Desember 2014.

“Memang benar bahwa Android tidak mendukung hardware yang dinamis saat ini,” kata Eremenko. “Kabar baiknya bahwa kami adalah Google,” tambahnya, disambut tawa para hadirin.Tim Project Ara yang mengembangkan ponsel rakitan Google berada di bawah divisi Advanced Technology and Projects (ATAP) yang sebelumnya dimiliki Motorola Mobility.

Setelah Google sepakat menjual Motorola Mobility ke Lenovo pada Januari 2014, divisi ATAP tidak ikut dijual dan kini dipegang oleh Google. Sekarang divisi tersebut dipimpin oleh Regina Dugan. ATAP akan terus melakukan penelitian dan pengembangan teknologi untuk Google. Di masa mendatang Lenovo mendapatkan kesempatan hak lisensi atas teknologi yang dikembangkan oleh ATAP.

Google sedang mengerjakan proyek ponsel pintar rakitan yang memungkinkan komponen perangkat keras pada ponsel bisa diganti dengan mudah. Google berharap ponsel rakitan itu bisa mulai dijual pada awal 2015 dan dibanderol dengan harga yang terbilang murah. Menurut laporan majalah Time, ponsel rakitan itu akan dijual ke pasar dengan harga 50 dollar AS (sekitar Rp 580.000). Ada tiga ukuran ponsel rakitan yang ditawarkan, yaitu Mini, Medium, dan Jumbo. Tebalnya tidak lebih dari 10 mm.

Google juga akan menyediakan komponen perangkat keras untuk ponsel rakitannya. Rencananya, Google hanya fokus menawarkan perangkat keras dengan spesifikasi dasar dan berharga murah. Proyek ponsel rakitan Google ini disebut sebagai Project Ara dan dikerjakan mulai musim gugur 2012 oleh tim Advanced Technology and Projects (ATAP) yang dipimpin Paul Eremenko.

Time melaporkan ponsel tersebut menggunakan komponen radio yang hanya mendukung koneksi Wi-Fi dan tidak menyediakan koneksi seluler. Kendati demikian, tim ATAP punya misi untuk menghadirkan dukungan koneksi seluler pada ponsel rakitan Google. Tim ini punya target menyelesaikan purwarupa (prototipe) ponsel rakitan dalam beberapa pekan mendatang.

Tim ATAP tidak menjelaskan ke negara mana saja ponsel rakitan itu akan dijual. Google rencananya akan menggelar konferensi pada April 2014 untuk memberi tahu secara detail tentang ponsel rakitan ini. Tim ATAP sebenarnya adalah sebuah divisi yang berada di bawah Motorola Mobility. Setelah Google sepakat menjual Motorola Mobility kepada Lenovo pada Januari 2014, divisi ATAP tidak ikut dijual dan kini berada di bawah Google.

ATAP akan terus melakukan penelitian dan pengembangan teknologi untuk Google. Nantinya, Lenovo mendapat kesempatan lisensi atas teknologi yang dikembangkan oleh ATAP.

Cara Menghindari Serangan Phishing Model Baru

Berhati-hatilah dengan serangan phishing (phishing attack). Hal ini terjadi ketika scammer berusaha mendapatkan informasi mengenai sesuatu yang Anda ketahui atau tentang seseorang, seperti detail kartu kredit atau data sensitif lainnya. Phisher dapat bertindak seolah mereka adalah pihak otoritas lain, seperti bank, layanan surat elektronik, jualan online, layanan pembayaran online, bahkan pihak pemerintah. Beberapa serangan phishing ini memang mudah teridentifikasi, tapi beberapa dari mereka bisa bekerja dengan sangat rapi dan profesional.

Juru bicara Google Indonesia, Jason Tedjasukmana, menyebutkan sejumlah langkah mudah menghindari serangan phishing, yakni:

– Berhati-hatilah ketika merespons surat elektronik yang meminta data sensitif Anda.
– Sebisa mungkin, pastikan Anda sendiri yang membuka website yang Anda cari, jangan hanya mengklik link pada surat elektronik yang terkesan mencurigakan.
– Jika Anda berada dalam situs yang meminta memasukkan informasi penting, cek tanda-tanda mencurigakan, dan pastikan Anda berada pada koneksi yang aman. Cara paling mudah untuk mengetahui hal ini adalah memastikan alamat situs diawali dengan “HTTPS”.
– Gunakan browser yang selalu menyediakan pengamanan lebih. Tim keamanan Google telah membangun Safe Browsing untuk mengidentifikasi situs tidak aman dan bisa memberikan notifikasi kepada pengguna, agar mereka bisa terlindung dari bahaya.