Tag Archives: Google

Cara Mengganti Tema Google Classroom Berdasarkan Mata Pelajaran

Sesi belajar virtual atau daring di tengah situasi pandemi memang menjadi pilihan yang saat ini banyak dilakukan.
Sejalan dengan itu pemerintah melalui Kemendikbud juga menyebut bahwa Google Classroom termasuk platform yang dapat digunakan untuk ruang belajar daring. Ada banyak fitur-fitur yang ditawarkan Google Classroom untuk menunjang sarana pembelajaran virtual, salah satunya pilihan tema-tema atau latar kelas yang menarik.

Cara Mengganti Tema Kelas Google Classroom
Cara mengganti tema kelas di Google Classroom ini cukup mudah karena dapat dilakukan melalui ponsel atau PC dan menyesuaikan dengan mata pelajaran masing-masing. Merujuk laman resminya, berikut langkah-langkah untuk mengganti tema kelas di Google Classroom.

  • Login akun ke Google Classroom
  • Masuk ke kelas yang ada di salah satu Google Classroom
  • Di bagian kanan bawah banner kelas terdapat opsi ‘Pilih Tema’
  • Akan muncul beberapa pilihan tema default dari Google
  • Pilih salah satu tema dengan menyesuaikan kelas
  • Klik ikon ‘Pilih Tema Kelas’
  • Tunggu beberapa saat untuk proses sinkronisasi
  • Sampai tahap ini tema kelas Google Classroom sudah otomatis berubah.

Cara Mengganti Tema Custom Google Classroom. Opsi lain dari cara mengganti tema kelas di Google Classroom bisa memakai tema custom yaitu sesuai keinginan dan bukan default atau bawaan. Berikut langkahnya.

  • Login akun ke Google Classroom
  • Masuk ke kelas yang ada di salah satu Google Classroom
  • Di bagian kanan bawah banner kelas terdapat opsi ‘Upload Foto’
  • Anda akan diminta untuk upload foto tema dari file pada PC
  • Pilih gambar sesuai keinginan dan upload
  • Kemudian sesuaikan foto custom Anda dengan mengikuti ukuran yang tersedia
  • Jika sudah sesuai klik ikon ‘Pilih Tema Kelas’
  • Tunggu beberapa saat untuk proses sinkronisasi
  • Tema kelas custom pun akan otomatis berubah.
  • Selain fitur tema, setiap nama kelas dalam Google Classroom dapat diganti mengikuti mata pelajaran, misalnya Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Seni Budaya, atau lainnya.

Google Classroom juga menyediakan layanan Drive, Calendar, Form, Absen, Slide, Hangouts, Jamboard, Docs, Gmail, Google Meet, Sheets dan masih banyak lagi. Pengajar dan siswa juga cukup membuat akun Gmail untuk bisa menikmati seluruh fitur-fitur yang ada di Google Classroom.

Layanan Google Classroom ini merupakan bagian dari G Suite for Education yang bisa diakses melalui ponsel sampai internet komputer dengan penelusuran Chrome, Explorer, atau Firefox. Itulah beberapa informasi tambahan dan cara mengganti tema kelas di Google Classroom yang bisa diterapkan.

Cara Mengarsipkan Google Classroom

Google Classroom merupakan platform yang saat ini banyak digunakan oleh pengajar dan siswa untuk sarana belajar secara virtual. Kelas pada Google Classroom bisa dibuat sesuai mata pelajaran serta tingkatan. Tapi ketika masa semesteran selesai, kelas-kelas tersebut akan kosong karena sudah tidak ada lagi materi yang dibahas.

Supaya file kelas kosong tidak menumpuk begitu saja, sebaiknya para pengajar melakukan cara mengarsipkan kelas di Google Classroom.

Cara mengarsipkan kelas di Google Classroom dan cara mengembalikan kelas yang diarsipkan. Mengutip situs Support Google, langkah mengarsipkan kelas ini mudah dan sewaktu-waktu bisa dipulihkan apabila membutuhkannya kembali.

  • Buka Google Classroom
  • Pilih kelas yang akan diarsipkan
  • Pada kartu kelas, klik ikon titik tiga
  • Pilih Arsipkan
  • Akan muncul keterangan konfirmasi
  • Kembali pilih Arsipkan
  • Kelas yang dipilih otomatis diarsipkan

Cara Melihat Kelas yang Diarsipkan Google Classroom. Setelah melakukan cara mengarsipkan kelas di Google Classroom, Anda masih tetap bisa melihat file kelas yang sudah disembunyikan. Caranya seperti berikut:

  • Buka Google Classroom
  • Di bagian atas klik Menu ikon garis tiga
  • Gulir ke bawah, lalu klik Kelas yang Diarsipkan (Archived Classes)
  • Pilih kelas yang ingin dilihat
  • Anda bisa kembali melihat kelas yang diarsipkan

Cara Mengembalikan Kelas yang Diarsipkan Google Classroom Meski sudah diarsipkan, bukan berarti kelas tersebut tidak digunakan begitu saja. Ada kemungkinan Anda ingin mengambil materi-materi dari kelas sebelumnya. Kemungkinan lainnya bisa karena Anda perlu kembali menggunakan kelas tersebut untuk membahas materi yang sama.

  • Buka Google Classroom
  • Di bagian atas klik Menu ikon garis tiga
  • Gulir ke bawah, lalu klik Kelas yang Diarsipkan (Archived Classes)
  • Pada kartu kelas, klik lainnya dengan ikon titik tiga
  • Pilih Pulihkan
  • Klik Pulihkan kembali untuk konfirmasi
  • Kelas yang dipilih sudah otomatis dipulihkan
  • Setelah kelas yang diarsipkan pulih, kartu kelasnya akan ditampilkan lagi di antara kelas yang ada. Anda dapat menggunakan kembali postingan, tugas, komentar, dan materi dari kelas tersebut.

Cara tambahan apabila kelas-kelas tersebut memang tidak diperlukan kembali, langkah berikutnya yaitu Anda tinggal menghapusnya.

  • Menghapus Kelas di Google Classroom
  • Buka Google Classroom
  • Di bagian atas klik Menu ikon garis tiga
  • Gulir ke bawah, lalu klik Kelas yang Diarsipkan (Archived Classes)
  • Pada kartu kelas, klik lainnya dengan ikon titik tiga
  • Pilih Hapus
  • Klik Hapus kembali untuk konfirmasi
  • Kelas yang dipilih akan otomatis terhapus

Itulah cara mengarsipkan kelas di Google Classroom dan beberapa langkah lainnya yang bisa Anda gunakan untuk mengurangi tumpukan file kelas sudah tidak

Mengenal Chip Google Tensor

Google membeberkan sejumlah informasi mengenai ponsel terbarunya, yaitu Pixel 6 dan Pixel 6 Pro. Salah satunya mengenai system on a chip (SoC) yang dipakai, Google Tensor. CEO Google Sundar Pichai lewat akun Twitternya menjelaskan kalau mereka menghabiskan waktu empat tahun untuk membangun chip Tensor, dan didasarkan dari pengalaman komputasi Google selama lebih dari dua dekade. “Ini adalah inovasi terbesar kami di Pixel sampai saat ini. Akan dipakai di Pixel 6 dan Pixel 6 Pro pada musim gugur,” kicau Pichai sambil memposting foto Tensor yang dibandingkan ukurannya dengan sebuah peniti.

Google memang tak mengungkap informasi yang lengkap, seperti kemampuan CPU atau GPU lewat skor benchmark. Namun yang jelas Tensor ini secara spesifik dibuat untuk ponsel Pixel.
Tensor dibuat berdasarkan cara orang menggunakan ponsel saat ini, yaitu lebih mengandalkan kemampuan artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML). Jadi tak sekadar menambah kemampuan komputasi pada CPU ataupun GPU.Google meyakini penggunaan AI dan ML ini bakal memberikan pengalaman baru yang spesifik pada pengguna Pixel.

Tensor sendiri sebenarnya berasal dari nama TensorFlow, yang merupakan platform ML buatan Google. TensorFlow ini adalah basis dari banyak model ML yang sudah dipakai Google, contohnya di Google Photos dan Voice. Dari sini bisa diasumsikan kalau SoC Tensor yang nantinya dipakai di Pixel 6 bakal lebih mengedepankan kemampuan ML dan juga AI di berbagai sektor, seperti foto, video, dan banyak hal lain. Tensor juga tampaknya akan dilengkapi berbagai co-processor untuk bermacam keperluan. Contohnya chip Titan M untuk keamanan, atau Pixel Visual Core yang pernah dipakai Pixel versi sebelumnya.

Selain itu Tensor juga akan dilengkapi dengan Tensor Processing Unit (TPU). Beberapa tahun belakangan ini Google sudah memproduksi TPU yang dipakai di berbagai server mereka untuk keperluan AI dan ML, dan ini adalah pertama kalinya Google menggunakan TPU (versi mobile) di dalam sebuah ponsel.

Apa fungsi TPU? Dilansir dari The Verge, Rabu (4/8/2021), TPU ini punya bermacam fungsi, salah satunya adalah meningkatkan kualitas foto yang diambil menggunakan Pixel 6. Dalam demonstrasi yang dilakukan Google, mereka menunjukkan foto yang diambil anak kecil yang sedang bergerak. Dalam foto pertama yang tak tidak diolah menggunakan TPU, gambar si anak terlihat blur. Sementara di foto kedua yang dijalankan lewat TPU di Tensor, wajah si anak bisa terlihat lebih tajam dan tidak blur.

Co-processor lain yang juga ada di Tensor disebut ‘always-on computer’, yang bertugas mengambil alih tugas-tugas sederhana. Contohnya mengatur ‘ambient display’. Google menjanjikan baterai Pixel 6 bakal bertahan selama seharian.

SoC Tensor ini belum diketahui bakal diproduksi oleh siapa, namun rumor yang sebelumnya beredar menyebutkan kalau Samsung adalah perusahaan yang dipilih Google, yaitu menggunakan proses pabrikasi 5nm yang mereka miliki.

Kabar besar dari Google datang dari system on a chip (SoC) Tensor yang bakal dipakai di Pixel 6 dan 6 Pro. Namun rumor yang beredar menyebutkan kalau Tensor sebenarnya adalah chip Exynos buatan Samsung. Rumor ini beredar karena Tensor diproduksi oleh Samsung, dan sebenarnya adalah chip Exynos yang sudah digarap Samsung sejak setahun ke belakang namun tak dirilis ke publik, yaitu Exynos 9855, yang juga punya nama lain yaitu Whitechapel.

Whitechapel ini juga dipakai oleh Google secara internal sebagai sebutan untuk Tensor. Karena itulah menyebar rumor kalau Tensor sebenarnya adalah Exynos, demikian dikutip dari GSM Arena, Senin (9/8/2021). SoC ini tampaknya dikembangkan bersamaan dengan pengembangan Exynos 9925 — kemudian diperkenalkan ke publik dengan nama Exynos 2200. Exynos 2200 ini kemungkinan akan dirilis ke publik pada 2022 mendatang saat Samsung merilis Galaxy S22.

Oh ya, Exynos 2200 ini adalah SoC Samsung yang kabarnya akan menggunakan GPU dengan arsitektur RDNA2 dari AMD. Meski dikembangkan bersamaan, Tensor atau Whitechapel atau Exynos 9855 ini tampaknya lebih dekat dengan Exynos 9840 — dipasarkan dengan nama Exynos 2100, yang merupakan SoC di jajaran Galaxy S21 di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Jadi muncul asumsi kalau performa Tensor tak akan terpaut jauh dari performa Exynos 2100 yang ada di Galaxy S21 tersebut. Atau bisa juga performanya ada di antara Exynos 2100 dan Exynos 2200. Urutan perilisan chip ini pun sudah pas, yaitu Exynos 2100 pada awal 2021, Tensor pada akhir 2021, dan Exynos 2200 pada awal 2022. Jika benar Tensor merupakan chip Exynos yang tak dirilis, berarti Samsung punya andil cukup besar pada Pixel 6 dan Pixel 6 Pro, karena Google tampaknya sangat menjagokan chip ini.

Google dan Facebook Dukung Samsung Lawan Apple

Konflik hak cipta antara Apple dan Samsung sudah lama bergulir. Beberapa waktu mandek di pengadilan, kini Samsung mendapat dukungan dari para raksasa teknologi di Silicon Valley. Di antaranya Google, Facebook, eBay, Dell, dan Hewlett Packard. Mereka meminta pengadilan tinggi untuk mengkaji ulang tuntutan Apple atas Samsung.

Diketahui, perusahaan berlogo apel tergigit menuding Samsung mencaplok sebagian besar kekayaan intelektual perusahaannya. Di antaranya fitur memijit layar untuk zoom, menggulir dengan satu jari, menggunakan dua jari untuk zoom, dan masih banyak lagi. Atas dasar tuduhan tersebut, Apple meminta Samsung menyerahkan total profit atas penjualan seri Galaxy yang menyontek hak ciptanya.

Awalnya, total duit yang harus dibayarkan Samsung sekitar 1 miliar dollar AS atau setara Rp 133 triliun. Namun pada awal tahun 2015, pengadilan menurunkan jumlah tuntutan ganti rugi Samsung ke Apple sebesar 548 juta dollar AS atau setara Rp 7,3 triliun.

Walau nilai ganti rugi telah diturunkan, Samsung masih berjuang untuk memenangkan kasus hak cipta ini. Perusahaan asal Korea Selatan tersebut berkilah bahwa semua fitur yang tersemat pada tiap perangkatnya adalah buah ide para teknisinya. Di tengah ego kedua perusahaan, para raksasa teknologi basis Silicon Valley akhirnya ambil bagian. Google dkk menyebut putusan pengadilan yang meminta Samsung mengganti rugi ke Apple akan berdampak buruk.

“Jika dibiarkan, keputusan itu akan menyebabkan hasil yang mengambang dan memiliki dampak buruk pada perusahaan. Termasuk yang telah menghabiskan miliaran dolar setiap tahun untuk penelitian dan pengembangan teknologi yang kompleks,” kata perwakilan para raksasa teknologi dalam keterangan resminya ke pengadilan, sebagaimana dilaporkan Engadget dan dihimpun.

Menanggapi hal ini, Apple mengatakan Google yang merupakan salah satu inisiator pembela Samsung memiliki kepentingan dalam konflik tersebut. Pasalnya, Google adalah pembuat sistem operasi Android yang notabene digunakan dalam perangkat-perangkat Samsung. “Google punya kepentingan kuat dalam kasus ini. Google tak bisa diseut sebagai pihak netral di pengadilan dan membantu memberi pernyataan untuk Samsung,” kata perwakilan Apple.