40 Persen Pemilik Smartphone Suka Selingkuh Pakai WhatsApp

Ponsel pintar membuat penggunanya lebih mudah berkomunikasi dalam berbagai media, dan menurut sebuah survei hal ini justru membuat pemakainya lebih rentan selingkuh. Survei tersebut dilakukan oleh situs kencan yang tengah booming di Eropa, Victoria Milan. Berdasarkan hasil survei tersebut sekitar 45 persen pengguna ponsel pintar pernah selingkuh.

Pemicunya tak lain adalah berbagai macam aplikasi media sosial yang tersedia di platform Apple App Store dan Google Play. Aplikasi media sosial seperti Snapchat dianggap sebagai salah satu pemicu perselingkuhan. Snapchat sering digunakan untuk mempublikasikan foto-foto pribadi ke sesama pengguna dan secara otomatis langsung terhapus.

Snapchat lantas dinilai sebagai salah satu aplikasi ‘pembantu’ para pengguna ponsel pintar yang berselingkuh dari pasangannya masing-masing. Situs Business Insider juga menyebutkan beberapa aplikasi yang bisa mendukung terjadinya perselingkuhan, di antaranya Vaulty Stocks, Ashley Madison, TigerText, SlyDial, hingga Invisible Text.

Namun sayangnya tak disebutkan berapa banyak orang yang mengikuti survei tersebut, begitu juga dengan platform yang dipakai. Apakah Android atau iOS.Media sosial dan pesan instan bukanlah pertama kali disebut-sebut sebagai pemicu selingkuh. Di Italia, WhatsApp sempat disebut-sebut sebagai penyebab 40 persen kasus perceraian di sana.

“Media sosial telah memicu pengkhianatan di Italia dengan membuatnya menjadi kegiatan yang lebih mudah untuk dilakukan. Pertama, melalui berkirim pesan SMS, kemudian Facebook, dan sekarang WhatsApp, sebuah paltform yang sedang diganderungi oleh banyak orang,” kata Gian Ettore Gassani, Presiden The Italian Assocation of Matrimonial Lawyers

Kemajuan teknologi memang tidak melulu membawa dampak positif untuk kehidupan manusia. Di Italia, aplikasi pesan instan WhatsApp malah dinilai sebagai salah satu penyebab perceraian. Italia terkenal sebagai negara yang memiliki masyarakat sangat menaruh apresiasi tinggi akan arti cinta. The Italian Assocation of Matrimonial Lawyers (IAML) menilai, percakapan melalui WhatsApp telah menjadi penyebab terjadinya 40 persen kasus perceraian. Percakapan tersebut dijadikan sarana perselingkuhan yang dilakukan oleh pasangan dengan kekasih gelapnya. Tak heran hal ini cukup menggemparkan.

Tak hanya untuk mengobrol, WhatsApp juga digunakan untuk saling berkirim foto-foto seksi. Parahnya lagi, menurut para pengacara di Italia, banyak pihak yang berselingkuh dengan tiga sampai empat orang sekaligus melalui WhatsApp.

Presiden IAML Gian Ettore Gassani menyatakan, “Media sosial telah memicu pengkhianatan di Italia dengan membuatnya menjadi kegiatan yang lebih mudah untuk dilakukan. Pertama, melalui berkirim pesan SMS, kemudian Facebook, dan sekarang WhatsApp, sebuah paltform yang sedang diganderungi oleh banyak orang.”

Gassani juga mengatakan bahwa dengan WhatsApp para pengguna kini lebih mudah bertukar foto cabul. Hal ini biasanya berujung para prilaku hubungan seks bebas yang semakin sering terjadi di Italia. “Ini bagaikan dinamit, kami melihat para pezinah menggunakan layanan ini untuk menjaga tiga sampai empat hubungan,” kata Gassani, dikutip dari Telegraph, Kamis (4/12).

Selain di Italia, ada juga survei dari seorang pengacara asal Inggris pada 2011 yang memperlihatkan bahwa, sepertiga kasus perceraian mencantumkan jejaring sosial Facebook sebagai salah satu bukti yang diajukan.

Leave a comment