Ponsel Kini Semakin Ramah Lingkungan

Ketika kondisi bekas sebuah telepon seluler sudah tidak bisa dimanfaatkan, barang-barang elektronik tersebut akan tinggal menjadi sampah. Apalagi ada kecenderungan orang lebih suka membeli ponsel baru daripada harus mengganti—jika rusak—mengingat ongkosnya bisa lebih mahal.

Isu lingkungan bukan hanya diterapkan pada perangkat jaringan, seperti BTS (base transceiver station) hijau saja. Namun, upaya ini juga sudah memengaruhi produksi handset, di mana sudah berbagai cara dilakukan vendor besar agar kontribusi pencemaran lingkungan dari perangkat genggam itu bisa berkurang.

Kampanye prolingkungan tahun lalu sudah dilakukan pada produk ponsel Nokia, di antaranya dengan menggunakan bahan yang bisa didaur ulang, mulai dari kemasan, produk ponselnya, hingga charger. Ini dilakukan meski sektor telekomunikasi hanya menyumbang kurang dari 1 persen gas rumah kaca C0 dunia.

Vendor raksasa lainnya, Sony Ericsson, juga tidak mau ketinggalan. Secara khusus raksasa ponsel itu kali ini melepas dua produk hijaunya, yaitu Sony Ericsson Elm (candy bar) dan Hazel (geser). Perusahaan gabungan Swedia-Jepang ini menyebutnya dengan istilah ponsel GreenHeart.

”Kedua ponsel ini menerapkan prinsip ramah lingkungan pada beberapa hal, seperti mengurangi penggunaan kertas dengan mengganti manual book kertas atau CD dengan manual versi elektronik pada ponsel. ”Penggunaan charger yang lebih ramah lingkungan menggunakan recycle plastic yang mengurangi emisi gas rumah kaca C0 hingga 60 persen,” kata Djunadi Satrio, Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia.

Upaya mendekatkan dengan lingkungan juga melalui pemakaian waterborne paint’ atau cat berbasis air. Dengan jenis cat ini, setidaknya bisa mengurangi emisi gas pencemar seperti pada bahan cat biasa.

Penyetrum ulang (charger) EP300 GreenHeart dirancang rendah konsumsi energinya sehingga lebih hemat energi dibandingkan dengan charger lain.

Hazel dan Elm

Pihak Sony Ericsson sudah berani mencanangkan ambisinya untuk meraih upayanya membuat seluruh aksesorinya mencapai hingga 100 persen memenuhi standar GreenHeart pada tahun 2011. Mereka juga menegaskan bahwa seperti produk ponsel hijau tidak dikompromikan dengan desain maupun fungsi ponsel itu.

Pada kedua ponsel yang mengusung bentuk human curvature (lekuk tubuh manusia) ini juga terdapat aplikasi-aplikasi menarik yang mendorong penggunanya untuk lebih ramah lingkungan. Selain fungsi green calculator, juga terdapat aplikasi Walk Mate Eco, aplikasi penghitung langkah bila diterjemahkan dalam penghematan karbon.

Fitur terbaru menarik lainnya seperti noise shield, yang mampu menyaring derau sehingga membuat suara terdengar lebih jernih oleh lawan bicara walaupun di tempat bising, Juga clear voice dan intelligent volume adaptation (penyesuaian volume otomatis) yang memungkinkan mendengar lawan bicara lebih jernih.

Kelengkapan lainnya, seperti kamera digital 5 megapixel, penunjuk posisi aGPS, Google Maps, WiFi, radio FM, dan deteksi senyum. Termasuk adanya panel khusus untuk aplikasi jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan Youtube.

Dengan aplikasi Witged Manager, memungkinkan pengguna untuk mengakses jejaring sosial yang selalu siaga dan mudah berganti tampilan dari jejaring yang satu ke lainnya.

Seperti Hazel memiliki kapasitas memori internal 280 MB, bisa ditingkatkan dengan memori eksternal jenis microSD hingga 16 GB.

Langkah kedua ponsel GreenHeart ini juga diikuti dengan smartphone SE Faith yang memiliki prosesor Qualcomm MSM7227 yang bekerja pada kecepatan 600 MHz.

Ponsel canggih bersistem operasi Windows Mobile 6.5 ini memiliki fitur yang menarik tanpa mengorbankan upaya memenuhi Greenheart.

Leave a comment